Baca Berita

NGOPI MTs Tambelan Bahas Tentang Tujuan Penciptaan Manusia

Berita

(Kemenag Bintan) - MTs Tambelan untuk yang ke tiga kali nya kembali menggelar kegiatan rutin NGOPI (Ngobrol Perkara Iman dan Islam), Jumat (26/02/2022). Kegiatan NGOPI yang dimulai pukul 07.30--09.00 ini diisi oleh Ustaz Bahtera, salah satu Staf Tenaga Pendidikan Pondok Pesantren Mai' nul Islam Pontianak, Kalimantan Barat.

Pada Materi kegiatan NGOPI ini Ustaz Bahtera membahas tentang alasan/tujuan untuk apa Allah Swt menciptakan manusia. Mengawali tausiahnya, ia mengutip Q.S. At Tin (95) ayat 4 yang berbunyi, "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya".

“Tujuan penciptaan manusia pastinya bukan sebuah kesia-siaan. Sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna dibanding makhluk lain, sudah semestinya manusia mengetahui tujuan penciptaan manusia. Memahami tujuan penciptaan manusia, akan membuat manusia lebih bersyukur dan menghargai sesama makhluk hidup,” terang Ustaz Bahtera kepada siswa-siswi MTs Tambelan pada kegiatan NGOPI yang bertempat di Surau Al Ihsan tersebut.

Ia memaparkan, dalam Islam, tujuan penciptaan manusia bisa dilihat dalam ayat-ayat Al Qur'an. Tujuan penciptaan manusia merupakan tujuan yang mulia. Beberapa tujuan tersebut di antaranya, untuk beribadah dan bertakwa pada Allah. Manusia pada umumnya diciptakan untuk beribadah kepada Allah Swt. Hal ini sesuai dengan ayat QS. Adz Dzariyat: 56 yang berbunyi, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.

“Telah dijelaskan dalam QS.Adz Dzariyat ayat 56 tersebut bahwa Allah menciptakan manusia dan jin semata-mata agar mereka beribadah kepada-Nya. Allah menciptakan manusia bukan hanya untuk sekedar tidur, bekerja, makan maupun minum melainkan untuk melengkapi bumi ini dan beribadah kepada-Nya,” kata Ustaz Bahtera.

Untuk menegaskan hal tersebut, ia juga membacakan tafsir Ibnu Qoyyim Al Jauziyah yang tercantum bahwa tujuan Allah menciptakan kita manusia serta jin dan makhluk lainnya di bumi ini adalah untuk beribadah kepada-Nya. Allah tidak mungkin menciptakan makhluk begitu saja tanpa pelarangan atau perintah. “Tujuan ini mendidik manusia untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah,” jelas Ustaz Bahtera.

Tujuan kedua penciptaan manusia adalah sebagai pengurus bumi dan seisinya. Manusia adalah khalifah yaitu hamba Allah yang ditugaskan untuk menjaga kemaslahatan dan kesejahteraan dunia. Hal ini tertuang dalam Al-Baqarah ayat 30 yang berisi informasi bagi para malaikat bahwa Allah menciptakan khalifah (Adam dan keturunannya) di muka bumi. Manusia diberi derajat tinggi untuk mengatur, mengelola dan mengolah semua potensi yang ada dimuka bumi.

Selain itu, tujuan manusia sebagai khalifah yang memelihara bumi juga tertuang dalam QS. Al-An’am ayat 165 yang berbunyi, ”Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

“Tujuan ketiga penciptaan manusia adalah mengemban amanah. Tujuan ini berupa kesanggupan manusia memikul beban taklif yang diberikan oleh Allah. Tujuan penciptaan manusia ini mendidik orang-orang beriman supaya selalu memelihara amanah dan mematuhi perintah tersebut. Sesuai dengan QS. Al-Ahzab ayat 72 yang berbunyi, ”Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikulah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”.

“Amanah yang sudah ditetapkan tersebut agar tidak dikhianati, baik amanah dari Allah SWT dan RasulNya maupun amanah antara sesama manusia,” tegas Ustaz Bahtera.

Tujuan penciptaan manusia yang disampaikan oleh Ustaz Bahtera selanjutnya adalah agar manusia senantiasa mengetahui mahakuasa nya Allah Swt. Pengetahuan ini meliputi pemahaman bahwa seluruh alam semesta, termasuk bumi, tata surya dan sesisnya terbentuk atas kuasa Allah. Hal tersebut telah dijelaskan dalam QS. At-Thalaq: 12 yang berbunyi, “Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha-Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”.

“Manusia adalah makhluk pilihan yang dimuliakan oleh Allah dari makhluk ciptaan-Nya yang lainnya. Islam menjelaskan bahwa Allah Swt menciptakan manusia berasal dari tanah, kemudian menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk Allah yang paling sempurna dan memiliki berbagai kemampuan,” urainya.

“Tercatat empat macam keistimewaan yang diberikan oleh Allah kepada manusia ialah, akal, agama, rasa malu, dan amal saleh. Manusia sebagai pemimpin bumi mendapat kedudukan yang mulia disisi Allah Swt. Sebagai khalifah, manusia dianugerahi keistimewaan dan kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya,” tambahnya.

Sebelum mengakhiri tausiahnya, Ustaz Bahtera menyampaikan sebuah Hadis Rasulullah Saw kepada siswa-siswi MTs Tambelan yang berbunyi, "Ada empat perkara sebagai mutiara manusia, yang dapat hilang dengan empat perkara lain, ialah: Akal dihilangkan oleh marah, Agama dihilangkan oleh hasud, Malu dihilangkan oleh tamak, dan amal shalih dihilangkan oleh menggunjing”.

Setelah berakhirnya kegiatan NGOPI, siswa-siswi MTs Tambelan melaksanakan salat Dhuha berjamaah. Setelah itu mereka mengambil tugas dari guru mata pelajaran untuk dibawa pulang ke rumah masing masing dikarenakan penerapan BDR (belajar dari rumah) selama pandemi Covid-19. (ridha/AP)

Bagikan Postingan Ini:
© Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan