Kakan Kemenag Bintan Narasumber pada Program Cinta Da’i
Kakan Kemenag Bintan Narasumber pada Program Cinta Da’i
Kemenag Bintan (Humas)--- Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin menjadi narasumber pada kegiatan program
cinta da’i yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Provinsi Kepulauan Riau
dan Badan Amil Zakat Kabupaten Bintan. Kegiatan dipusatkan di BPMP Kepulauan
Riau, Ceruk Ijuk, Rabu, 11 Oktober 2023.
Ketua Baznas Provinsi Kepulauan Riau, Arusman Yusuf menjelaskan
kegiatan tersebut diselenggarakan selama satu hari dengan jumlah peserta 100
orang yang merupakan da’i di Kabupaten Bintan. Sementara untuk narasumber
menghadirkan Ketua Baznas Kepri, Kepala Kemenag Kabupaten Bintan dan Komisioner
Baznas Kabupaten Bintan.
Dalam materi program cinta da’i, Kepala Kemenag Bintan, H. Erman
Zaruddin mengatakan bentuk dakwah meliputi dakwah dengan lisan, dakwah dengan
tulisan dan dakwah dengan tindakan.
Erman menjelaskan, dakwah setidaknya memiliki 8 fungsi,
antara lain
berfungsi edukatif
berfungsi penyelamat
berfungsi perdamaian
berfungsi social control
berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
berfungsi transformatif
berfungsi kreatif, dan
berfungsi sublimatif
Dalam berdakwah, Erman meminta para da’i di Bintan melakukan
pendekatan yang holistik. Pendekatan holistik adalah pendekatan yang melibatkan
berbagai aspek kehidupan manusia secara menyeluruh.
Pendekatan holistik ini mengakui bahwa manusia adalah makhluk
yang kompleks dan memiliki berbagai dimensi yang saling terkait seperti dimensi
fisik, emosional, sosial dan spiritual. Pendekatan holistik dapat menjadi pendekatan
yang efektif untuk memahami dan berinteraksi dengan masyarakat.
Dalam pendekatan ini, pendakwah memahami dan berinteraksi
dengan masyarakat secara lebih efektif. Pendakwah dapat membangun hubungan yang
baik dengan masyarakat dan membantu dalam pemenuhan kebutuhan serta peningkatan
kesejahteraan mereka.
Langkah yang dapat dilakukan dalam pembinaan da’i dan
pengembangan masyarakat di daerah pedalaman melalui pendekatan holistik;
Pertama, dai memahami dengan mendalam tentang masyarakat
pedalaman meliputi kondisi, budaya, adat istiadat dan kebutuhan masyarakat pedalaman.
Kedua, pendidikan dan pelatihan selain pendidikan agama, da’i
juga perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang sosial, ekonomi
dan kesehatan.
Ketiga, keterlibatan aktif dalam kehidupan masyarakat
membantu dalam pengembangan ekonomi masyarakat, memberikan pendidikan dan
pelatihan keterampilan serta mendukung dalam pemenuhan kebutuhan dasar seperti
kesehatan dan sanitasi.
Keempat, pendekatan yang sensitif terhadap budaya lokal dengan
memahami dan mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan nilai-nilai lokal yang
ada, tanpa mengubah secara paksa.
Kelima, pendekatan berkelanjutan melalui pendampingan dan pembinaan
yang terus menerus serta dukungan yang berkelanjutan dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Sementara itu, Erman Zaruddin juga mengetengahkan 7 program
membangun masyarakat menurut Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad yang
disampaikannya saat memberikan arahan pada para da’i perbatasan di Kepulauan
Riau. Dimana da’i diminta untuk membantu pemerintah dalam mengurangi
kemiskinan, menekan angka pengangguran, mengurangi angka kematian ibu, mengurangi
angka kematian bayi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menjaga disparitas antar
wilayah khususnya di Kepri, dan mengurangi gini rasio antar masyarakat.
Perlu diketahui, Gini Rasio adalah sebuah ukuran statistik
yang digunakan untuk mengukur ketidaksetaraan pendapatan atau kekayaan di dalam
suatu populasi masyarakat.
Prahum_Hatiman