Berita

9 Insan Penyiaran di Bintan Ikuti Kegiatan Peningkatan Kompetensi Siaran Keagamaan Islam

Berita

9 Insan Penyiaran di Bintan Ikuti Kegiatan Peningkatan Kompetensi Siaran Keagamaan Islam

 

Kemenag Bintan (Humas) – Sebanyak 9 insan penyiaran di Bintan mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi penyiar/ siaran keagamaan Islam yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Kepri. Kegiatan sehari itu dilaksanakan di aula STAIN SAR Kepri, Ceruk Ijuk, Bintan, Rabu, 29 Oktober 2025.

 

Muhammad Yunus, Ketua Tim Penais dan Sistem Informasi pada Kanwil Kemenag Kepri mengatakan peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 30 orang dari berbagai kalangan seperti radio, penyiar independent, ASN Kemenag Bintan dan Tanjungpinang, serta mahasiswa STAIN yang dikenal aktif mengelola media sosial. Narasumber meliputi para praktisi antara lain senior broadcaster RRI Tanjungpinang, dan praktisi.

 

Muhammad Yunus menyebutkan berbagai media sosial telah mendistorsi media mainstream seperti radio dan televisi. Sementara informasi terus bergulir sepanjang waktu di kanal media sosial sehingga Kemenag perlu melakukan counter konten yang tidak produktif.

 

Narasumber penyiar RRI Tanjungpinang, Syahrur Razi yang memaparkan peran radio terhadap perkembangan siaran keagamaan Islam mengatakan survey menyebutkan LPP RRI adalah lembaga penyiaran independent yang terdepan bagi pemirsa di Indonesia.  Sudah terdapat 60 stasiun seluruh Indonesia yang mengulas tiga berita setiap daerah dalam satu hari se Indonesia.

 

RRI menjadi bank berita dan informasi sejak masa perjuangan yang bernaung di bawah Kementerian Pertahanan saat itu hingga saat ini.  RRI sebagai media dakwah yang efektif karena jangkauan yang luas, biaya yang murah, dan kemampuan menyampaikan pesan secara langsun dan personal. Peran RRI dalam siaran Islam antara lain media dakwah yang efisien menyampaikan ilmu dan informasi, mendekatkan media dakwah dengan umat, dan lain sebagainya.

 

Sementara itu, praktisi media sosial, Rahmat Ikhsan mengatakan dakwah di sosial media sangat penting. Media sosial merupakan jembatan meraih pahala.

 

Karena pemuda sekarang lebih senang di media sosial dari pada di masjid. Memberi faedah ilmu atau nasihat singkat melalui media sosial adalah amal mulia, salah satu bentuk taqarrub ilallah. Bersosial media dengan niat untuk ibadah kepada Allah Swt.

 

Di lokasi yang sama, Ketua FKUB Kepulauan Riau, H. Handarlin Umar dalam keterangannya menyebutkan FKUB memiliki fungsi untuk melakukan dialog dengan pemuka dan tokoh masyarakat, menampung aspirasi ormas keagamaan dan masyarakat serta menyalurkannya kepada pemerintah daerah sebagai bahan kebijakan dalam menjaga kerukunan umat beragama.

 

FKUB Kepri berkomitmen untuk merawat dan menjaga kerukunan umat beragama agar tercipta harmoni kehidupan masyarakat dan berbangsa di tengah kehidupan multi etnis. Keberagaman kepercayaan sehingga apa yang menjadi cita cita bersama mewujudkan provinsi Kepulauan Riau yang maju, Makmur dan merata menjadi kenyataan upaya tersebut salah satunya meningkatkan peran siaran keagamaan dan dakwah yang menyejukkan.

 

Siaran keagamaan bertujuan untuk menyebarluaskan ajaran suatu agama melalui berbagai media seperti radio, televisi, atau platform daring. Progman ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman agama, membangun harmoni sosial serta meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai keadilan sosial dan lingkungan.

 

Hatiman. 

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan