Berita

Ahmad Jalili Jelaskan Strategi Dakwah Era Modern

Kemenag Bintan (Humas) – Dr. Ahmad Jalili, Lc, salah satu narasumber dalam pelatihan pembuatan konten kreatif materi penyuluhan bagi penyuluh agama Islam di Kabupaten Bintan mengatakan dakwah perlu distrategikan dengan baik. Kata kuncinya adalah kebenaran yang disampaikan dengan strategi akan kalah dengan kebatilan yang disampaikan dengan penuh perencanaan.

Perencanaan yang matang memang tidak menjamin keberhasilan dakwah, tetapi dakwah adalah kewajiban. Ketika sudah didakwahkan maka sudah terbilang berhasil.

Evaluasi strategi dakwah dilakukan dengan berbagai metode mulai dari menilai efektivitas dakwah secara berkala, dan mengikuti tren tanpa kehilangan ruh Islam itu sendiri.  Namun dakwah bukan tantangan. Sejumlah tantangan dakwah di era modern bisa meliputi sekulerisme dan materialisme, minimnya literasi agama, polarisasi sosial dan politik, distraksi digital dan hedonisme.

Tantangan dakwah internal bisa berupa kurangnya kader dai yang kompeten, metode dakwah yang monoton, dan dakwah tanpa pendekatan kontekstual. Dakwah di era digital dilakukan dengan mengaktifkan media sosial, dirikan podcast dakwah, dirikan web dan aplikatif dakwah interaktif.

Sementara itu, Rahmat Ikhsan mengatakan dakwah di platform media sosial amat penting. Banyak platform lama yang kurang mendapatkan tempat lagi. Dia yang memiliki pengalaman mengelola konten kreatif di platform media sosial berpesan agar para penyuluh untuk membuat konten dengan continue.

“Paling tidak kita punya cetak biru bagaimana kita mempublikasikan konten kita. Dan harus konsisten dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Dia juga menyampaikan 4 tips agar konten kita terjaga dalam sistem algoritma media sosial, antara lain menggunakan visual yang jelas kuat, gunakan teks pendek yang padat dan hook di 3 detik pertama, mengajak berinteraksi di media sosial, dan konsistem dalam memposting konten.

Hatiman