Anggota DPR RI Komisi 8 Beri Materi dan Motivasi Kepada Peserta PDWK Penggerak Penguatan Moderasi Beragama di Kemenag Bintan
(Kemenag Bintan) – Selasa (20/9/2022), anggota DPR RI Komisi 8, Dr. H. Achmad, menjadi salah satu pemateri pada kegiatan PDWK (Pelatihan Di Wilayah Kerja) Penggerak Penguatan Moderasi Beragama di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan. Kehadirannya saat itu didampingi oleh Kakanwil Kemenag Kepri, H. Mahbub Daryanto, dan Kepala Loka Pelatihan dan Pendidikan Pekanbaru, Khrisfison, yang juga bertindak sebagai pemateri kegiatan.
Mengawali sambutan, Kepala Loka Pelatihan dan Pendidikan Pekanbaru, Khrisfison, sekaligus penyelenggara kegiatan menyampaikan harapannya agar Loka Pelatihan dan Pendidikan yang dikepalainya saat ini, kedepannya semakin maju dan setara dengan Balai Diklat lainnya di Indonesia.
“Untuk saat ini ada 2 Loka di Indonesia yakni, Loka Pekanbaru dan Bandar Lampung. Semoga kedepannya tingkat Loka Pekanbaru dapat naik menjadi eselon 3 dan dapat memfasilitasi pelatihan para pegawai Kemenag di Riau dan Kepri,” harapnya kepada anggota DPR RI Komisi 8 dengan disaksikan para 30 peserta pelatihan yang terdiri dari guru MI, MTs, MA, penyuluh agama, dan penghulu.
Sementara Kakanwil Kemenag Kepri, H. Mahbub Daryanto memulai sambutannya menyampaikan bahwa yang mengawasi instansi Kemenag sekaligus bersama-sama menyusun program dan anggaran kegiatan moderasi beragama salah satunya adalah dari anggota DPR RI Komisi 8. Memanfaatkan momen tersebut, Kakanwil juga mengutarakan harapannya agar program Kemenag di Provinsi Kepulauan Riau dapat berakselerasi dan sejajar dengan provinsi lainnya.
Mengenai topik kegiatan, Kakanwil secara singkat menyampaikan bahwa kerukunan itu dinamis dan tidak statis. Oleh karena itu, kerukunan yang sudah terwujud di Kepri harus terus dipelihara.
“Mengenai moderasi beragama, pesan yang selalu saya sampaikan adalah bahwa rukun itu dinamis, tidak statis. Hari ini bisa rukun besok bisa tidak rukun. Untuk itu (melalui pelatihan ini diharapkan) bagaimana kita bisa mendeteksi secara dini hal-hal yang berpotensi menimbulkan perpecahan umat beragama dan mencegahnya sedini mungkin,” seru Kakanwil pada pelatihan hari kedua yang bertempat di Aula Kemenag Bintan itu.
“Jangan sampai ada isu (agama) yang digoreng. Orang Kemenag harus berani masuk ke wilayah konflik untuk mendengarkan persoalan di masyarakat, karena di balik itu terkadang kasusnya berbeda dari apa yang terdengar. Kita tentunya berharap semoga ada wakil rakyat yang melihat perjuangan mereka (guru dan penyuluh) yang mengurus keagamaan di pulau-pulau,” sambungnya.
Selanjutnya, anggota DPR RI, Achmad, pada kesempatan itu menyampaikan materi tentang Strategi Penguatan Moderasi Beragama. Selain memberi materi, dirinya juga memberi motivasi dan menyampaikan beberapa pesan penting di hadapan para 30 ASN peserta pelatihan.
Memulai materinya, Anggota DPR Dapil (daerah pemilihan) Provinsi Riau tersebut mengatakan secara tegas bahwa orang baik adalah orang yang melakukan kebaikan-kebaikan saat kekuasaan dalam kendalinya. “Imej kita tergantung dengan apa yang kita lakukan atas jabatan kita. Untuk itu teruslah berupaya untuk bisa berbuat banyak untuk kebaikan,” ucap Achmad yang pernah menjadi Bupati Rokan Hulu 2 periode itu.
Setelah menyampaikan materi dan mengenalkan tugas dan fungsi DPR RI secara singkat, kemudian Achmad melontarkan pertanyaan kepada para peserta pelatihan mengenai tantangan moderasi beragama serta indikator terwujudnya iklim beragama yang moderat. Pertanyaan tersebut ditangkap langsung oleh para peserta dengan jawaban yang bernas.
Di akhir penyampaiannya, Achmad mengungkapkan keinginan dan ikhtiarnya selama ini agar kesejahteraan penyuluh agama meningkat. Ia juga meminta doa agar perjuangan untuk mengadakan bantuan bagi pendidik dan penyuluh agama di wilayah terdepan dan terluar menjadi kenyataan.
“Semoga harapan peningkatan kesejahteraan bagi penyuluh agama ini diperhatikan (oleh semua pihak berwenang), termasuk kesejahteraan guru non-PNS dan pengajuan penegerian madrasah dipermudah. Kalau ada Yayasan yang ingin menegerikan sekolahnya tolong diproses. Guru-guru yang sudah mengajar selama 10-15 langsung diangkat menjadi PPPK,” pungkas doktor lulusan IPDN tersebut yang disambut dengan sorakan antusias hadirin kegiatan.
Sebagai informasi, dalam penguatan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan, Loka Pelatihan dan Pendidikan Pekanbaru memang menjalin kemitraan terutama dengan Komisi VIII DPR RI yang memiliki ruang lingkup tugas di bidang agama. Pelatihan ini diikuti oleh 30 orang peserta yang akan menerima materi sebanyak 52 jam pelajaran selama 6 hari dari tanggal 19 s.d. 24 September 2022.
Selain anggota DPR RI Komisi 8, pada hari kedua pelatihan ini penyelenggara pelatihan juga menghadirkan narasumber dari Rumah Moderasi Pekanbaru dan Widyaiswara BDK Medan. Tampak pula saat itu Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin, selaku tuan rumah tempat kegiatan, didampingi oleh jajaran eselon IV. (AP)