ASN Kemenag Bintan Gotong Royong Persiapkan Penanaman Sejuta Pohon Matoa
ASN Kemenag Bintan Gotong Royong Persiapkan Penanaman Sejuta Pohon Matoa
Kemenag Bintan (Humas) – Dalam rangka program penanaman satu juta pohon Matoa dalam rangka peringatan Hari Bumi, ASN Kemenag Bintan menggelar kegiatan gotong royong untuk mempersiapkan sejumlah lubang tanam di halaman belakang Kantor Kemenag Bintan. Gotong royong digelar Senin, 21 April 2025 setelah apel pagi.
Program penanaman satu juta pohon Matoa akan dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bumi pada Selasa, 22 April 2025.
Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Abu Sufyan mengatakan penanaman satu juta pohon Matoa merupakan implementasi program ekoteologi dalam Asta Protas Kemenag. Abu Sufyan mengatakan gerakan ini bukan sekadar simbolik, tetapi bentuk nyata ibadah ekologis dalam ajaran Islam.
“Menanam pohon bukan hanya soal menjaga lingkungan. Ini bagian dari akhlak Islam. Nabi mengajarkan bahwa siapa pun yang menanam pohon dan buahnya dimakan oleh manusia, burung, atau hewan, maka itu menjadi sedekah baginya. Untuk itu besok kita akan melakukan penanam bersama sejumlah tokoh agama dan undangan,” ujar Abu Sufyan.
Pohon Matoa dipilih karena merupakan tanaman lokal Indonesia yang mudah tumbuh, cepat berbuah, dan memiliki nilai ekonomi. Menurut Abu, Matoa juga melambangkan keuletan dan keteduhan, dua nilai yang ingin ditekankan dalam gerakan ini.
“Kami ingin membangun kesadaran publik, khususnya umat beragama, bahwa merawat bumi adalah tanggung jawab bersama. Jika satu rumah menanam satu pohon, dalam setahun kita bisa menghasilkan jutaan oksigen baru,” tambahnya.
Abu juga mengajak kepala KUA, madrasah, pesantren, masjid, dan majelis taklim untuk turut berpartisipasi dalam gerakan ini. Ia menilai, lembaga-lembaga keagamaan memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan sejak dini.
Tempo.co mencatat, pohon Matoa (Pometia pinnata) memiliki banyak manfaat, baik dari buah, duan, kulit kayu maupun kayu itu sendiri. Buah Matoa kaya akan vitamin C dan E, serta mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Daum Matoa memiliki aktivitas anti HIV dan mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. Kayu Matoa dapat digunakan sebagai pewarna alami baik untuk batik, obat luka dan kayu bakar.
Hatiman.