Bahas Jumlah Kasus Penderita Stunting di Desa Sri Bintan, Kepala KUA Kec. Teluk Sebong Imbau Pendampingan Kesehatan 3 Bulan Pranikah
(Kemenag Bintan) – Kepala KUA
(Kantor Urusan Agama) Kecamatan Teluk Sebong Fadhil Muslimin menghadiri Loka
Karya Mini (Lokmin) Lintas Sektor yang diselenggarakan oleh UPTD Puskesmas Sri
Bintan di Balai Desa Sri Bintan, Senin (5/12/2022). Loka Karya ini membahas pola
hidup sehat dan penanggulangan kasus stunting dengan lokus Desa Sri Bintan.
Dalam sambutan Kepala UPTD Puskesmas Sri Bintan Syafriman mengatakan Loka Karya Mini Lintas Sektor ini untuk melihat hasil usaha semua pihak di bidang Kesehatan di Desa Sri Bintan. “Oleh karna itu mari kita perhatikan pola hidup agar kita, keluarga, dan masyarakat sehat dan kuat,” ucap Syafriman.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan yang diwakili drg. Euis Herawati pada saat itu meminta kepada seluruh hadirin untuk memperhatikan tumbuh kembang dan asupan gizi anak-anak, remaja, orang tua, dan lansia.
“Apakah anak-anak kita asupan gizi cukup, atau gizi kurang, atau gizi buruk? Remaja putri juga perlu kita perhatikan dan kita berikan tablet penambah darah, apalagi Ketika mereka sudah datang bulan karena jika tidak kita berikan khawatir kekurangan darah,” kata Euis.
Lalu acara dibuka oleh Camat Teluk Sebong yang diwakili Analis Organisasi Masyarakat Ryan Harfizan. Ia menyampaikan mewakili Pemerintah Kecamatan Teluk Sebong dirinya memberi memberi apresiasi kepada pelaksana Lokmin Lintas Sektor ini.
“Saya berharap semoga dengan terlaksananya Lokmin Lintas Sektor ini di Desa Sri Bintan kita dapat mengupayakan pola hidup sehat di keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu ikutilah acara ini dengan baik dan sungguh agar dapat memberi sumbangsih pemikiran yang brilian dan bernas untuk kesehatan keluarga dan masyarakat Desa Sri Bintan,” harapnya.
Kemudian forum membahas fokus Kesehatan masyarakat antara lain, terjadinya 4 kasus kematian bayi, adanya 5 kasus gizi buruk, adanya 54 kasus kurang gizi, adanya 52 kasus balita stunting, adanya 6 kasus ibu hamil KEK (Kurang Energi Kronis), dan ditemukan 4 kasus Tuberkulosis.
Melihat banyaknya kasus kurang
gizi, gizi buruk, dan stunting di Desa Sri Bintan, Kepala KUA Kecamatan Teluk
Sebong merasa prihatin. Ia berharap semua pihak dapat bekerja sama mulai dari
Ketua RT/RW, kader posyandu, PKK, Puskesmas, dan KUA untuk mengimbau dan menyosialisasikan
kepada masyarakat agar calon pengantin dapat mendaftar nikah 3 bulan sebelum
pernikahan, sehingga dapat dilakukan pendampingan kesehatan terhadap calon
pengantin tersebut.
“Jika memiliki anak remaja putri mesti diperhatikan datang bulanan (menstruasi) agar dapat di beri tablet penambah darah supaya apabila sudah menikah ibu dan anak sehat tidak stunting,” ungkapnya.
Tampak hadir pula saat itu, Kepala Dinas Kesehatan Bintan diwakili Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit drg Euis Herawati, Komandan Satuan Radar 213 diwakili Kepala Balai Kesehatan dr. David Singgalingging, Kades terpilih Sri Bintan Prayitno, Kades terpilih Ekang Anculai Zaili Ali, dan undangan lainnya. (Fadhil/AP)