Balai Guru Penggerak Provinsi Kepulauan Riau Sosialiasikan Program Pengembangan Kompetensi Guru PJOK
Balai Guru Penggerak Provinsi Kepulauan Riau Sosialiasikan Program
Pengembangan Kompetensi Guru PJOK
Kemenag Bintan (Humas) - Setiap guru yang mengajar perlu untuk
meningkatkan kompetensi dirinya agar dapat menciptakan suasana belajar yang
kreatif dan inovatif serta memanfaatkan fasilitas yang ada di madrasah. Untuk
itu, Balai Guru Penggerak Provinsi Kepulauan Riau memberikan sosialisasi
Program Pengembangan Kompetensi Guru PJOK melalui virtual zoom meeting.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pukul 13.00 WIB pada Selasa (27/2/2024)
yang diikuti oleh seluruh guru PJOK dari jenjang TK hingga SMA yang ada di
Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Balai Guru
Penggerak Provinsi Kepulauan Riau Imam Edhi Priyanto, Perwakilan Dinas
Pendidikan Provinsi Kepualaun Riau, Refri Yendri, Kepala Sekolah dan Guru PJOK.
Bertindak sebagai pemateri yakni Maryana Yunani, yang memberikan sosialisasi
tentang guru penggerak bidang PJOK serta menjelaskan alur seleksi fasilitator
program PKG PJOK dan persyaratan yang harus dijalankan nantinya.
Seleksi fasilitator dimulai dari tanggal 22 Februari 2024 hingga
penetapan fasilitator program pengembangan kompetensi guru PJOK bulan Mei
mendatang. Para peserta diwajibkan untuk memenuhi persyaratan yang diberikan,
seperti sudah mengajar selama minimal 5 tahun dan mempunyai gelar sarjana yang
linier dengan PJOK dan persyaratan lainnya. Peserta juga diwajibkan mengisi
essai dan melengkapi CV untuk selanjutnya diseleksi untuk tahap selanjutnya.
"Olahraga dan kesehatan dapat mendorong tubuh semangat untuk
menjaga kesehatan terutama di kalangan peserta didik kita", ucap Imam
dalam sambutannya.
Maryana juga menjelaskan, bahwa program seleksi pengembangan
kompetensi guru PJOK Provinsi Kepulauan Riau ini hanya dikhususkan untuk
lingkungan Provinsi Kepulauan Riau saja dengan tidak ada batas minimal usia.
Kepala MIS Miftahul Ulum Kawal, Suradi mengatakan, guru PJOK yang
lolos selesi sebagai fasilitator nantinya dapat mentransfer ilmunya kepada guru
yang ada minimal di wilayah tempat mereka berdomisili, dan bagi guru PJOK yang
belum lolos agar terus belajar dan tidak putus asa.
Eko.