Berikan Tausiyah Ngobrol Perkara Iman, Erman Zaruddin Sampaikan Dharûriyyâtul-khams
Berikan Tausiyah Ngobrol
Perkara Iman, Erman Zaruddin Sampaikan Dharûriyyâtul-khams
Kemenag Bintan (Humas)_ Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin memberikan tausiyah pada
giat Ngobrol Perkara Iman (Ngopi) yang digelar setiap Jumat. Kegiatan kali ini
digelar di Aula Kemenag Bintan, Ceruk Ijuk, Jumat, 15 September 2023. Hadir
dalam kegiatan para pejabat pengawas, pengawas madrasah, ASN dilingkungan
Kemenag Bintan dan juga siswa madrasah yang mengikuti kegiatan pembagian hadiah
lomba baca puisi Panggung Merah Putih.
Erman mengatakan sesuai dengan semangat
moderasi beragama untuk menghormati budaya, Panggung Merah Putih digelar
sebagai salah satu ajang untuk melestarikan nilai-nilai budaya luhur bangsa dan
memupuk semangat kemerdekaan kepada generasi muda dengan melibatkan siswa
madrasah.
Dalam tausiyahnya, Erman mengatakan Islam
mengajarkan dharûriyyâtul-khams? Makna dharûriyyâtul-khams, yaitu menyangkut
lima kebutuhan penting yang semestinya dijaga oleh kaum muslimin. Dan dalam
masalah ini, Al-Qur‘an dan as-Sunnah telah memberikan perhatian yang besar.
1. Menjaga Din (Agama).
Ini merupakan dharûriyyât yang
terpenting dan berada pada urutan tertinggi. Sebagaimana firman Allah “Dan Aku
tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
[Adz-Dzâriyat/51: 56].
2. Menjaga Jiwa (Hifzhun-Nafsi).
Menjaga jiwa juga termasuk
dharûriyatul-khamsi, dan agama tidak akan bisa tegak, jika tidak ada jiwa-jiwa
yang menegakkannya. Kalau kita ingin menegakkan agama, artinya, kita harus
menjaga jiwa-jiwa yang akan menegakkan agama ini. Untuk menjaga dan memuliakan
jiwa-jiwa ini.
“Dan dalam qishash itu ada (jaminan
kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa”
[Al-Baqarah/2:179].
3. Menjaga Akal (Hifzhul-Aqli).
Sarana untuk menjaga akal ialah ilmu.
Kalimat wahyu pertama kali yang sampai kepada Rasulullah dan menyentuh telinga
beliau ialah kalimat iqra’ (bacalah!). Karena membaca merupakan jalan
mendapatkan ilmu, meskipun bukan jalan satu-satunya, akan tetapi dia merupakan
jalan terpenting.
4. Menjaga Keturunan (Hifzhun-Nasli).
Di antara dharûriyyâtul-khams yang
dipelihara dan dijaga dalam syari’at, yaitu menjaga keturunan. Allah berfirman “Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” [Al-Isrâ/17: 32].
5. Menjaga Harta (Hifzhul Mali).
Bagian terakhir dari
dharuriyâtul-khams yang dijaga oleh syari’at. Yakni sesuatu yang menjadi
penopang hidup, kesejahteraan dan kebahagiaan, yaitu menjaga harta. Sebagaimana
firman Allah “Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum
sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan
Allah sebagai pokok kehidupan” [An-Nisâ‘/4 : 5].
“Namun dari lima perkara tersebut,
menjaga agama menjadi hal yang paling utama,” ujarnya.
Prahum_Hatiman