Bersama KH. Abdul Ghoffar Asal Kalimantan, Kakankemenag Bintan Ziarahi Makam Syekh Syihabuddin bin Syekh Muhammad Arsyad Al- Banjari
Kemenag Bintan (Humas)_Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin membersamai KH. Abdul Ghoffar asal Kalimantan Selatan dan pengurus PCNU Kota Tanjungpinang ziarahi kubur ke makam Syekh Syihabuddin bin Syekh Muhammad Arsyad Al- Banjari yang terletak di bagian belakang Masjid Sultan Riau, Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang, Minggu, 12 Maret 2023.
KH. Abdul Ghoffar merupakan ulama asal Kalimantan Selatan murid Abah Guru Sekumpul yang juga murid Syekh Yasin Al Fadani. Hadir dalam kegiatan tersebut fungsionaris PCNU Tanjungpinang, KH. Sunarjo.
Sebelumnya Kepala Kemenag Bintan menghadiri kegiatan Wisata Religi yang gelar oleh FKPQ Kecamatan Seri Kuala Lobam di lokasi yang sama.
Erman Zaruddin mengatakan keberadaan ulama – ulama kharismatik di Kepulauan Riau terutama di Pulau Penyengat pada masa lalu menjadi bukti jika wilayah Kepulauan Riau termasuk Riau, Lingga, Johor dan Pahang pada masa itu bisa disaksikan dari peninggalan sejarah yang bernilai tinggi seperti kitab-kitab berbahasa Arab yang masih tersimpan baik di Masjid Sulthan Riau.
“Kita berharap para pelajar, mahasiswa dan masyarakat semakin peduli dengan situs-situs sejarah dan mengambil pelajaran dari perjuangan ulama pada masa lalu di Nusantara ini,” imbuh Erman.
Jelang puasa Ramadhan masyarakat muslim banyak menziarahi makam Syekh Syihabuddin bin Syekh Muhammad Arsyad Al- Banjari di Pulau Penyengat. Bukan saja dari Kepulauan Riau saja, penziarah datang dari seluruh wilayah Nusantara dan juga masyarakat muslim asal Malaysia, Singapore dan Brunei Darussalam.
Dikutip dari berbagai sumber Syekh Syihabuddin adalah putera Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dari isterinya bernama Baiduri. Tahun 1258 H/1842, Raja-Raja Riau di Pulau Penyengat Indera Sakti minta kesediaannya menjadi guru di Kerajaan Riau-Lingga.
Raja Ali Haji dalam bukunya yang terkenal berjudul Tuhfatun Nafis telah menyebut peranan ulama Banjar di kerajaan Riau. Di antaranya Haji Hamim yang diangkat Engku Haji Abdullah sebagai wakilnya di negeri Lingga.
Yusuf Khalidi dalam bukunya Ulama Besar Kalimantan, menyebut bahwa Syekh Syihabuddin diangkat sebagai Khalifah, yaitu menjabat jawatan Mufti dan Kadi. Bahwa beliau memperoleh 11 anak, namun yang dicantumkan Yusuf Khalidi dalam bukunya yang tersebut hanya tiga orang saja yaitu Al-Alim al-Allamah Mufti Abdul Jalil, Al-Alim al-Allamah Haji As’ad Fakhruddin dan Aminah.
(Prahum_Hatiman)