Bina Penyuluh Kristen, Amsal Yowei Jelaskan Empat Indikator Moderasi Beragama
Bina Penyuluh Kristen, Amsal
Yowei Jelaskan Empat Indikator Moderasi Beragama
Kemenag Bintan (Humas) - Keberhasilan moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat
dapat diukur melalui empat indikator utama yakni komitmen kebangsaan, anti
kekerasan, sikap toleransi dan penerimaan terhadap tradisi lokal.
Hal itu disampaikan Amsal Yowei kepada Penyuluh Agama
Kristen dalam kegiatan pembinaan bagi penyuluh agama Kristen di Hotel 89 Batam
akhir pekan kemarin. Salah satu narasumber kegiatan Pdt. Dr. Amsal Yowei,
Direktur Urusan Agama Kristen Kemenag RI.
Amsal Yowei menjelaskan konsep moderasi beragama sebagaimana
tertuang dalam 7 program prioritas berupa penguatan moderasi beragama. Moderasi
beragama menurutnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan, baik
di tingkat lokal, nasional maupun global.
Dalam
kesempatan tersebut, dia yang memaparkan makna moderasi beragama sebagai cara
pandang, sikap dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara
mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan.
Melindungi
martabat kemanusiaan ini juga sekaligus membangun kemaslahatan umum berdasarkan
prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.
Kemudian moderasi beragama juga memiliki nilai acuan lain yaitu mengutamakan
martabat kemanusiaan dan kemaslahatan umum, penghormatan budaya, dan komitmen
kebangsaan.
Selanjutnya,
Amsal menyebutkan tantangan keberagamaan Indonesia di era digital terus
mengalami perubahan yang dinamis, seperti fundalisme, terorisme dan kaum
radikal yang marak di dunia maya maupun dunia nyata.
“Moderasi
beragama bukan hal absurd yang tak bisa diukur. Keberhasilan moderasi beragama
dalam kehidupan masyarakat Indonesia dapat terlihat dari tingginya indikator
utama yang selaras dan saling bertautan, yakni komitmen kebangsaan, anti
kekerasan, toleransi dan penerimaan terhadap tradisi yang ada ditengah
masyarakat,” tuturnya.
Evans.