Bina Penyuluh Kristen, Amsal Yowei Jelaskan Konsep Moderasi Beragama
Bina Penyuluh Kristen, Amsal
Yowei Jelaskan Konsep Moderasi Beragama
Kemenag Bintan (Humas) – Penyuluh Agama Kristen
Kantor Kemenag Bintan mengikuti kegiatan pembinaan bagi penyuluh agama Kristen
di Hotel 89 Batam akhir pekan kemarin. Salah satu narasumber kegiatan Pdt. Dr.
Amsal Yowei, Direktur Urusan Agama Kristen Kemenag RI.
Amsal Yowei menjelaskan konsep moderasi beragama sebagaimana
tertuang dalam 7 program prioritas berupa penguatan moderasi beragama. Moderasi
beragama menurutnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan, baik
di tingkat lokal, nasional maupun global.
Dia mengingatkan peserta tentang karakter bangsa
Indonesia yang pluralitas sekaligus religious.
Urgensi moderasi beragama diperlukan masih adanya sejumlah
tantangan dalam implementasi moderasi beragama yang bisa saja ditemui. Pertama,
berkembangnya cara pandang, sikap dan praktik beragama yang berlebihan
(ekstrem) yang mengesampingkan martabat kemanusiaan.
Solusi yang ditawarkan adalah memperkuat esensi ajaran agama
dalam kehidupan masyarakat.
Tantangan kedua adalah berkembangnya klaim kebenaran
subyektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama serta pengaruh kepentingan
ekonomi dan politik yang berpotensi memicu konflik. Solusi yang ditawarkan
antara lain mengelola keragaman tafsir keagamaan dengan mencerdaskan
kehidupan keberagamaan masyarakat.
Dan tantangan ketiga adalah berkembangnya semangat beragama
yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI. Solusi yang
ditawarkan adalah merawat keindonesiaan kita.
Indonesia adalah negara yang bermasyarakat religius dan
majemuk. Meskipun bukan negara agama, masyarakat lekat dengan kehidupan
beragama dan kemerdekaan beragama dijamin oleh konstitusi. Menjaga keseimbangan
antara hak beragama dan komitmen kebangsaan menjadi tantangan bagi setiap warga
negara.
Moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama
dan komitmen berbangsa. Di Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah
ber-Indonesia dan ber-Indonesia itu pada hakikatnya adalah beragama.
Moderasi Beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan
kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai dan toleran sehingga
Indonesia maju.
Evans