BWI Perwakilan Kota Medan Kunjungi Kabupaten Bintan
BWI Perwakilan Kota Medan Kunjungi Kabupaten Bintan
Kemenag Bintan (Humas)_ Kabupaten Bintan dengan keelokanya memang
selalu menarik minat orang untuk berkunjung ke wilayah ini. Termasuk Badan
Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kota Medan yang mengunjungi Kabupaten Bintan,
Kamis, 24 Agustus 2023.
Ketua BWI Kabupaten Bintan, KH. Suparman Manjan mengatakan
pihaknya akan mengoptimalkan pertemuan tersebut untuk mempelajari berbagai
perkembangan terbaru tentang perwakafan khususnya yang telah dilakukan oleh BWI
Kota Medan.
“Selama dua tahun terakhir BWI Kabupaten Bintan sudah melakukan
berbagai upaya mengoptimalkan potensi wakaf di Bintan dan kami mengucapkan
terima kasih atas kunjungan ini. Pertumbuhan perwakafan di Bintan dalam trend
yang positif terbukti dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat muslim
dalam berwakaf khususnya yang mewakafkan tanahnya untuk pendirian pondok
pesantren di Bintan,” ujar Suparman Manjan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua BWI Kota Medan, KH. Zuhri mengatakan
pertemuan tersebut diharapkan dapat melahirkan inovasi khususnya untuk meningkatkan
tata kelola wakaf di kedua wilayah.
Dia mengatakan Walikota Medan, Bobby Nasution sangat mensupport
keberadaan BWI Kota Medan. Program yang disasar bersama Walikota Medan
mewujudkan masjid yang mandiri. Masjid mandiri yang digagas lebih memberdayakan
masyarakat yang dimulai dengan legalitas tanah wakaf bagi rumah ibadah sehingga
lebih optimal.
“Kesempatan ini akan sulit terulang, dan akan menjadi sejarah BWI Kota
Medan dan BWI Kabupaten Bintan. Apalagi dalam kesempatan ini dihadiri pula Kepala
Kemenag Bintan yang semoga kegiatan ini menjadi bagian dari amal saleh,” ucap
Zuhri.
Sementara itu, Kepala Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin dalam
arahannya mengatakan secara geografis wilayah Kepulauan Riau termasuk Bintan terdiri
atas 96% lautan dan hanya 4% yang berupa daratan. Oleh karena itu daratannya
memiliki nilai ekonomi yang terus meningkat dengan cepat.
Nah, untuk wakaf yang berupa tanah wakaf berada di lokasi yang
luasnya hanya 4% tersebut. Untuk Bintan lebih ektreme lagi, karena wilayahnya
terdiri dari 98% lautan dan hanya 2% daratan.
“Dekatnya wilayah Bintan dengan perbatasan internasional khususnya
dengan Singapore dan Malaysia menjadikan Bintan terbilang istimewa. Wilayah
yang akan terus berkembang, apalagi pemerintah telah merencanakan untuk
membangun jembatan Batam - Bintan yang akan mengalirkan lebih banyak komoditas
di wilayah ini,” jelas Erman.
Sesuai dengan roadmap pengembangan Bintan sebagai destinasi wisata
global, Erman mengatakan sebaiknya pengembangan perwakafan khususnya tanah wakaf
di Bintan dikembangkan untuk menopang aktivitas ekonomi berbasis pariwisata.
“Banyak potensi yang dapat kita kembangkan, misalnya mengembangkan
lokasi wakaf untuk membuat rumah makan halal, sentra produksi olahan laut
halal, dan lain sebagainya. Bintan sebenarnya memiliki lahan tanah wakaf yang
luas. Lebih dari 83 hektar tanah wakaf di Bintan siap untuk dikembangkan,”
imbuh Erman.
“Secara garis besar masih banyak yang perlu dilakukan BWI Bintan
terutama untuk pengembangan ekonomi, karena wakaf merupakan salah satu pondasi
ekonomi Islam selain zakat. Minat umat Islam di Bintan untuk berwakaf cukup
tinggi, tetapi ada tugas kita untuk mengamankan asset wakaf dengan sertifikat
wakaf,” jelasnya lagi.
Persoalannya kata Erman memang terletak pada tanah wakaf yang
terletak di wilayah hijau bukan putih.
“Selamat datang kepada BWI Kota Medan, semoga dapat mengambil berbagai
manfaat dan kerjasama dengan BWI Kabupaten Bintan sehingga lebih optimalkan
dalam pengelolaan tanah wakaf sehingga semakin mensejahterakan ummat,”
pungkasnya.