Berita

Dr. Pauzi Jelaskan Langkah Baznas Untuk Urai Kemiskinan Akut di Kepri

Berita

Dr. Pauzi Jelaskan Langkah Baznas Untuk Urai Kemiskinan Akut di Kepri

 

Kemenag Bintan (Humas) - Kegiatan pembinaan ekonomi umat yang digagas bersama oleh MUI Kepulauan Riau, Baznas Kepulauan Riau dan Kantor Kemenag Bintan sukses gemilang digelar untuk pertama kalinya di aula Kemenag Bintan, Ceruk Ijuk, Kamis, 13 Juni 2024.

 

Hadir dalam momentum tersebut Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin, Ketua MUI Kepulauan Riau, KH. Bambang Maryono, Ketua Baznas Kepri, KH. Arusman Yusuf, Sekretaris MUI Kepri, Edi Syafrani, Ketua Bidang Distribusi Baznas Kepri, Dr. Paisal, Ketua BKMT Bintan, para Komisioner Basnas Kabupaten Bintan, para pejabat pengawas di lingkungan Kemenag Bintan, penyuluh, pelaku usaha dan undangan.

 

Ketua Bidang Pendistribusian Baznas Kepulauan Riau, Dr. Pauzi dalam uraiannya mengatakan pasca pandemi, kondisi ekonomi masyarakat Kepulauan Riau belum baik benar. Bahkan masih tercatat adanya angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lingga.

 

Persentase kemiskinan di Kabupaten Lingga mencapai 11,26% di Maret 2023. Sementara di Bintan tercatat 5,9%. Untuk tingkat kedalaman indikator kemiskinan Provinsi Kepri pada Maret 2023 Lingga berada di angka 1,6 dengan tingkat keparahan 0,43 sebagai yang terdalam di Kepulauan Riau.

 

Untuk mengatasi itu, Baznas Kepulauan Riau, kata Pauzi memiliki peran untuk mengambil langkah strategis yang diperlukan untuk membantu masyarakat disana.

 

Pembinaan ekonomi keumatan adalah upaya sistematis dan terencana untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, terutama bagi masyarakat kurang mampu melalui berbagai program dan kegiatan yang berbasis pada prinsip ekonomi Islam.

 

“Baznas memiliki potensi dana dengan valuasi mencapai Rp.3 triliun pertahun untuk mengatasi kemiskinan akut yang terjadi di Lingga dan kemungkinan daerah lainnya. Lapangan pekerjaan perlu dibuka dengan lebih luas dengan membuka usaha baru sehingga menyerap lebih banyak tenaga kerja,” ujar Pauzi.

 

Tujuannya, kata Pauzi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sehingga lebih layak dan sejahtera, membangun kemandirian ekonomi dengan mendorong masyarakat agar dapat mandiri secara ekonomi tanpa bantuan pihak lain, dan mengurangi kesenjangan sosial.

 

“Kita masih menemui kendala bahwa generasi muda Islam saat ini tidak dididik kewirausahaan sehingga cenderung menjadi pribadi yang tidak mandiri. 

 

Hatiman. 

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan