Enam Keutamaan Berkurban, Mengantarkan Jalan Menuju Surga-Nya
Enam Keutamaan Berkurban, Mengantarkan Jalan
Menuju Surga-Nya
Kemenag Bintan (Humas) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten
Bintan merilis enam keutamaan berkurban, Kamis, 5 September 2024. Dalam
rilisnya dikatakan seluruh
ulama sepakat bahwa kurban merupakan syariat (tuntutan agama) yang
hukumnya adalah sunah muakkad, atau sunah yang dikuatkan. Nabi Muhammad SAW
tidak pernah meninggalkan ibadah kurban sejak disyariatkannya sampai beliau
wafat.
Berkurban
sejatinya adalah media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berkurban
merupakan suatu bentuk kepatuhan dan ketaatan makhluk kepada sang pencipta.
Oleh
karena itu, memahami keutamaan berkurban bagi umat muslim adalah satu bentuk
upaya meyakinkan dan memantapkan diri untuk menunaikan ibadah sunah ini.
Lalu apa
saja keutamaan berkurban tersebut?
Pertama, amalan
yang paling dicintai Allah SWT di hari raya Idul Adha.
Banyak
hadis yang menjelaskan bahwa menyembelih kurban merupakan amalan yang paling
dicintai Allah pada hari nahr (Idul Adha), seperti yang ditegaskan dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Tidaklah
anak Adam melakukan suatu amalan pada hari nahar (idul adha) yang lebih
dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (hewan kurban), Sesungguhnya ia
datang pada hari kiamat dengan tanduk, kulit dan bulu-bulunya. Sesungguhnya
darah itu telah sampai kepada Allah SWT sebelum darah itu tumpah ke tanah, maka
hendaknya kalian senang karenanya.” (HR At-Tirmidzi).
Kedua, media
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Barang
siapa berkurban karena takwa kepada Allah, maka Allah akan menerima kurban
tersebut menjadi amalan baik di sisi-Nya.
“Sesungguhnya
Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa.” (QS.
Al-Maidah: 27).
Ketiga, media
untuk meraih ketaqwaan.
Apa yang
ingin kita raih dalam ibadah kurban ini bukanlah persembahan daging dan
darahnya, melainkan untuk mendapatkan ketakwaan.
“Daging-daging
unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,
tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (Q.S. Al-Hajj: 37).
Keempat, media
untuk menambah amal kebaikan.
Salah
satu keutamaan berkurban yang lain yaitu dapat menambah amal kebaikan
untuk bekal kehidupan di akhirat. Dalam keutamaannya, Allah akan memberikan
pahala yang berlipat-lipat bagi setiap umat Muslim yang menggunakan sebagian
hartanya untuk berkuban.
Dari Zaid
ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah
qurban itu?”, Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak
kalian, Nabi Ibrahim.”, Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan
peroleh dengan qurban itu?”, Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai
rambutnya adalah satu kebaikan.”, Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”,
Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.”
(HR. Ahmad dan ibn Majah).
Kelima, hewan
kurban sebagai saksi di hari kiamat
Rasulullah
telah bersabda dalam sambungan hadis yang diriwayatkan Aisyah: “Sesungguhnya
hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk,
bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan kurban telah terletak di suatu
tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu, bahagiakan dirimu
dengannya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim).
Menurut
Tirmidzi hadis tersebut hasan, sedangkan Hakim berpendapat bahwa isnadnya
shahih. Sebagian ulama mengatakan isnadnya lemah. Namun karena hadis tersebut
mengandung ajaran tentang keutamaan qurban, hadis tersebut tidak tercela.
Keenam, dimensi
sosial dan kemanusiaan.
Ibadah
kurban tidak hanya bermanfaat untuk orang yang berqurban (Mudhohi) tapi secara
tidak langsung juga bisa membantu fakir miskin dari kelaparan. Islam telah
mengatur bagaimana menyeimbangkan perekonomian dan aspek kemanusiaan sosial,
salah satunya dengan berkurban.
Daging yang dibagikan dapat menghubungkan rasa kasih sayang dan kepedulian antara fakir miskin dengan mudhohi. Dengan berkurban juga kita dapat merasakan kenikmatan rezeki dan berkah yang senantiasa diberikan Allah kepada setiap hambanya.