FKPQ SKL Gelar Wisata Religi di P. Penyengat
Kemenag Bintan (Humas)_FKPQ Kecamatan Seri Kuala Lobam gelar wisata religi ke Pulau Penyengat. Kegiatan digelar Masjid Sulthan Riau Penyengat, 12 Maret 2023.
Sudarno, Ketua FKPQ Bintan menyebutkan gagasan wisata religi datang dari IGTPQ yang mengusung tema kembangkan moderasi beragama sejak dini dan cintai para ulama negeri.
Peserta berjumlah 200 termasuk anak-anak dengan pelibatan 8 bus dari SKL dan 12 pompong penyeberangan Pulau Penyengat.
“Agenda akan dilaksanakan setiap tahun. Kunjungan ke lokasi wisata di Pulau Penyengat akan dijadikan video sejarah kilas balik Pulau Penyengat dalam bentuk kompilasi yang disusun para peserta,” kata Sudarno.
Sementara itu, Kepala Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin mengatakan Penyengat memiliki sejarah panjang dalam perjananan bangsa termasuk lahirnya Bahasa Indonesia.
Dari Penyengat lahir dua pahlawan nasional. Dan Bahasa Melayu menjadi lingua franca.
"Ambil pelajaran dan ziarahi makam-makam para ulama yang ada di Pulau Penyengat", kata Erman.
"Setiap guru yang hadir silahkan membuat tulisan perjalanan masing-masing dan tuliskan dalam buku karya antologi perjalanan wisata religi ini", ucapnya.
Erman menjelaskan pengenalan moderasi beragama pada anak-anak dikenalkan sejak anak usia dini dengan peran para guru TPQ. Peran guru TPQ tentang moderasi beragama pada santri usia dini sangat dibutuhkan.
"Kita berharap melalui kegiatan ini sikap moderasi beragama dapat diterapkan dalam keseharian anak-anak sejak ini. Mereka mengenal dan menghormati ulama, gemar ke masjid, dan mengenal sejarah bangsa yang dengannya akan menambah rasa cinta kepada NKRI," imbuh Erman.
Di lokasi yang sama, Kabid Pakis Kanwil Kemenag Kepri, H. Riadul Afkar meminta guru TPQ memastikan santri TPQ menjadi peserta pada STQH Kabupaten Bintan 2023.
"Mengajar santri pada dasarnya mendidik masa depan bangsa. Kualitas santri pada masa depan ditentukan oleh bagaimana guru mendidik anak", ujarnya.
Kegiatan diakhiri dengan penjelasan pengamat sejarah Penyengat, Raja Haji Abdurrahman yang memaparkan sejarah pulau Penyengat dan berdirinya Masjid Sulthan Riau kepada peserta wisata religi.
Raja Haji Abdurrahman merupakan pelantun Gurindam 12 yang cukup masyhur di Tanah Air. Gurindam Dua Belas merupakan gurindam, salah satu puisi Melayu lama, hasil karya Raja Ali Haji seorang sastrawan dan Pahlawan Nasional dari Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau.
Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau juga dikenal dengan nama pena beliau adalah Raja Ali Haji adalah ulama, sejarawan, dan pujangga abad 19 keturunan Bugis dan Melayu. Dia terkenal sebagai pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu lewat buku Pedoman Bahasa; buku yang menjadi standar bahasa Melayu.
(Prahum-Hatiman)