FKUB Bintan Gelar Studi Kerukunan Ke Pematang Siantar
FKUB Bintan Gelar Studi Kerukunan Ke Pematang Siantar
Kemenag Bintan (Humas) – Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin membersamai pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bintan dalam rangka kunjungan silaturahim ke FKUB Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, Sabtu, 8 Juni 2024. Kunjungan dimaksudkan dalam rangka study kerukunan diantara dua daerah.
Turut membersamai dari Kabupaten Bintan, antara lain Kabag Kesra Kabupaten Bintan, H. Nasrullah Aini, Sekretaris Kaban Kesbang Bintan, Muhammad Sofyan, Kepala Kemenag Bintan, dan sejumlah pengurus FKUB Kabupaten Bintan.
Kegiatan diawali dengan perkenalan pengurus FKUB Kota Pematang Siantar. Diantara pengurus FKUB Kota Pematang Siantar yang hadir antara lain H. Muhammad Aryunis, Pendeta Napitupulu, Asrul Sani, HM. Ali Lubis, Pandhita Mithun Krishna, Pendeta Silitonga, Syarifuddin Hasibuan, Kusairin, BA, Salim Sipayung, dan lain-lain.
Dalam sambutannya, Ketua FKUB Kota Pematang Siantar, HM. Ali Lubis mengatakan agama yang beragam di Indonesia membuat persatuan dan kesatuan bangsa semakin indah. Dengan kunjungan tersebut dia berharap akan terjalin silaturahmi memperkokoh persaudaraan dalam meningkatkan kerukunan umat beragama di kedua wilayah.
“Jika kondisi umat beragama tidak rukun jangankan untuk membangun, beribadah pun tidak bisa dilakukan,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan Kota Pematang Siantar merupakan kota terbesar kedua di Sumatara Utara setelah Kota Medan. Secara nasional Kota Pematang Siantar pernah dinobatkan sebagai kota terukun di Indonesia.
Setara Institute sendiri pernah merilis daftar indeks kota toleransi di Indonesia. Dalam daftar tersebut, Kota Pematang Siantar berada di urutan 11 dengan skor 5,750.
Salah satu filosofi terciptanya kerukunan di Pematang Siantar ujarnya adalah karena orang Siantar tidak pandai berkelahi, ibarat satu tungku saling mendukung. Bahkan menurutnya jika terjadi peristiwa perkawinan pasangan beda agama yang menyebabkan salah satu pasangan harus berpindah agama, mereka tetap rukun dan damai.
Senada, Plt. Kepala Kantor Kemenag Pematang Siantar, H. Maranaik Hasibuan mengatakan masyarakat Pematang Siantar memiliki kekerabatan marga yang kental. Meski kehidupan sosial budayanya sangat majemuk, indeks kerukunan di Pematang Siantar terus mengalami peningkatan.
“Kami memiliki nilai budaya hormati umat di bumi niscaya disayangi yang di langit”, ujarnya.
Dia menekankan keragaman di Pematang Siantar sangat kuat dengan corak keagamaan yang dominan pula. Meski demikian masyarakat Pematang Siantar menjaga empat pilar kebangsaan dan dominasi keagamaan tidak pernah memaksakan keinginan menjadi negara agama.
“Kehadiran segenap komponen kerukunan dari Bintan semoga saling melengkapi dengan kolaborasi,” harapnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Bintan, H. Syamsir dalam sambutannya mengatakan pada tahun 2014 sudah pernah menggelar kunjungan silaturahmi dan studi tiru ke FKUB Kota Medan.
Dia menuturkan, kondisi kerukunan di Kepulauan Riau termasuk di dalamnya Bintan berada pada indeks yang menggembirakan. Kerukunan di Kepulauan Riau berada di indeks tertinggi di Indonesia pada tahun 2022 secara nasional dengan skor 85,78.
Semua komponen bangsa di Kepri memiliki kontribusi besar pada terciptanya kondisi yang rukun, damai dan penuh toleransi.