Berita

FSIGB 2024, Peserta Bahas Imbas Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Karya Sastra

Berita
FSIGB 2024, Peserta Bahas Imbas Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Karya Sastra

Kemenag Bintan (Humas) – Memasuki pelaksanaan hari kedua Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) tahun 2024, sebanyak 125 peserta mengikuti sesi diskusi dan seminar yang membahas seputar tantangan artificial intelegence (AI) dalam berkarya. 

Salah satu narasumber, Profesor Madya Heryatie AB. Rahman menyebutkan AI menyediakan kemudahan dalam berkarya, tetapi juga memiliki tantangan yang besar. AI wujud dalam dunia penulisan sebagai alat memiliki dampak yang tinggi dalam membantu memproduksi karya sastra, tetapi perannya tidak boleh menggantikan sang penulis. 

AI akan menjadi perangkat yang membantu berkretivitas dalam penulisan kreatif, misalnya dalam menemukan ide-ide baru dan menciptakan karya tulis yang unik dan menarik. Perangkat berbasis AI seperti ChatGPT merupakan bentuk kemajuan penting yang membantu penggunanya. Namun dengan dukungan bantuan artificial diharapkan kreativitas manusia bersimbiosis sehingga menghasilkan karya inovatif. 

Penulis tetap memiliki tugas untuk memberikan perhatian pada kaedah dalam mengembangkan kreativitas dan kualitas karya tulisnya dengan tetap mengedepankan profesionalitas dalam mengoptimalkan kehadiran artificial. Bahkan AI dan sastra seharusnya menjalin hubungan yang saling mendukung dalam seluruh aspek. 

Para penulis kreatif tidak mungkin digantikan oleh kecerdasan buatan. Oleh karena itu AI tidak boleh digunakan sepenuhnya, AI hanya akan digunakan bersama-sama dengan proses kreatif manusia. 

Forum juga sepakat agar penulis generasi baru memiliki hubungan yang amat dekat dengan eksistensi AI. Kedekatan generasi baru dengan AI mendorong mereka untuk memanfaatkan AI. Perlu kajian yang lebih mendalam bagaimana para penyair dalam menggunakan AI dalam menciptakan karya sastra terutama puisi. 

Generasi muda perlu dibekali dengan pemahaman bahwa AI mambantu menghasilkan karya namun AI memiliki keterbatasan terutama dalam menyajikan nilai-nilai puitis, estetika, rasa dan naluri manusia. Gaya penulisan yang dihasilkan AI tidak akan menandingi kehalusan kata, rasa yang mencerminkan identitas dan kepribadian sang penyair. 

Dan yang paling penting adalah ruh dan falsafah yang biasanya melandasi manusia dalam berfikir, akan sulit diungkapkan oleh artificial. 

FSIGB yang ketujuh tahun 2024 dilaksanakan Rabu – Sabtu/ 25 - 28 September 2024 yang dipusatkan di Balai Adat Seri Inderasakti, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Dalam tentatifnya FSIGB 2024 akan menggelar kegiatannya di sejumlah lokasi di Tanjungpinang dan Bintan. 

Hatiman.
Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan