Hendak Menunaikan Ibadah Haji, ASN Kemenag Bintan Ikuti Tradisi Tepuk Tepung Tawar
Hendak
Menunaikan Ibadah Haji, ASN Kemenag Bintan Ikuti Tradisi Tepuk Tepung Tawar
Kemenag
Bintan (Humas)_Berniat menunaikan ibadah haji pada tahun ini, sejumlah ASN
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan mengikuti prosesi tradiri tepuk
tepung tawar, Jumat, 19 Mei 2023 di aula Kemenag Bintan.
Namun
tahukah kamu, apa makna yang terkandung dalam prosesi adat tersebut?
Dikutip dari berbagai sumber Tradisi
Tepuk Tepung Tawar merupakan bentuk rasa syukur atas terkabulnya suatu keinginan
atau usaha.
Tradisi Tepuk Tepung Tawar dilakukan pada
acara-acara tertentu, misalnya: pernikahan, menempati rumah baru, mengendarai
kendaraan baru, khitanan, dan lain sebagainya.
Bagi orang Melayu, Tepuk Tepung Tawar merupakan adat
yang "harus" dilaksanakan. Tradisi ini digunakan sebagai
bentuk ungkapan luapan kegembiraan untuk orang-orang yang mempunyai hajat atau
upacara adat.
Barang yang harus dipersiapkan
adalah beras kunyit, beras putih, beras bertih, air tepung tawar, inai yang
digiling, daun perinjis (percikan), serta mangkuk sebagai wadah. Setiap bahan
yang digunakan dalam tepuk tepung tawar memiliki makna masing-masing. Beras
kunyit melambangkan supaya diberikan kemurahan rezeki, sedangkan beras putih
melambangkan kesucian.
Kemarin, bahan tepuk tepung tawar disiapkan
oleh para pengawas madrasah di Kantor Kemenag Bintan.
Tata caranya, orang yang dituakan mengambil daun perenjis (percikan), yaitu daun yang diikat jadi
satu dicelupkan ke dalam air yang dicampur bedak, jeruk, dan bunga mawar.
Kemudian, daun itu direnjis pada kedua tangan yang telengkup di atas paha yang
beralas bantal tepung tawar dan telah dialasi kain putih. Orang yang akan
melakukan (penepuk) tepuk tepung tawar mengambil beras kunyit, basuh, bertih,
dan bunga rampai.
Bahan-bahan tersebut ditaburkan
pada orang yang menjalankan prosesi adat atau di tepuk tawari. Jika orang yang
di tepuk tawar adalah orang terhormat, maka bahan-bahan tadi di tabur sampai
atas kepala dengan putaran dari kiri ke kanan sambil membaca salawat. Proses
merinjiskan air percung (air wangi-wangian yang direbus dari bahan alami)
kepada pengantin atau yang ditepuk tawari dengan mengambil sejumput inai lalu
dioleskan di telapak tangan kanan dan kiri.
Penepuk tepung tawar mengatur
sembah dengan mengangkat tangan. Setelah semua orang yang ditunjuk sebagai
penepuk tepung tawar selesai, acara ditutup dengan doa. Jumlah penepuk tepuk
tepung tawar adalah bilangan ganjil, dimulai dari 3,5,7,9, dan 13. Makna
Prosesi Tepuk Tepung Tawar Merinjis kening bermakna supaya berpikir sebelum
bertindak atau menggunakan akal sehat. Merinjis bahu kiri dan kanan bermakna
harus siap memikul beban dengan penuh rasa tanggung jawab.
Merinjis punggung tangan bermakna
jangan pernah putus asa dalam mencapai rezeki, terus berusaha dalam menjalankan
kehidupan. Menginai telapak tangan bermakna sebagai penanda bahwa mempelai
sudah berakad nikah. Disadarkan bahwa saat ini mereka tidak bujang atau gadis
lagi karena sudah ada pendamping. Doa penutup dalam acara bermakna pengharapan
apa yang dilakukan mendapatkan berkah dan ridho dari Allah SWT.