Berita

Isi Kultum 20 Ramadan, Kepala KUA Kec. Toapaya Ajak Mengingat Dosa

Berita

(Kemenag Bintan) – Jumat (22/4/2022), Kepala KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Toapaya H. Zainal Nahra, berkesempatan mengisi ceramah/kultum (kuliah tujuh menit) ke 20 Ramadan 1443 H di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan. Dalam tausiahnya, Zainal mengajak hadirin untuk mengingat dosa.

Zainal menyampaikan, mengingat dosa ini mudah diucapkan tetapi sulit untuk dipraktikkan. Ia pun mengutarakan kemungkinan bisa jadi ketika hisab (penghitungan) amal di akhirat nanti, orang-orang yang sejatinya paham ilmu agama lebih berat hisabnya.


“Kita (pegawai Kemenag) mungkin paling berat hisab nya nanti di yaumul hisab, karena bisa jadi banyak di antara kita yang memberi tausiah kebaikan tetapi belum tentu dirinya sendiri melaksanakan. Oleh karena itu, hati-hatilah kita, terutama kita yang diberi gelar kiai, ulama, ustaz, dan pemimpin oleh masyarakat,” ucap Zainal pada kegiatan yang bertempat di Aula Kantor Kemenag Bintan itu.

“Apalagi kita sebagai pegawai Kemenag memiliki motto ikhlas beramal, apakah sudah betul-betul ikhlas dalam menjalankan amanah?, sama halnya dengan 5 budaya kerja yang selalu kita dengungkan, salah satunya integritas, sudahkah kita benar-benar beritegritas dalam melaksanakan pekerjaan? Sesuai antara hati, ucapan, dan tindakan,” sambungnya.

Zainal pun mengutip Q.S. Ash-Shaff ayat 2-3 yang berarti, Wahai orang-orang yang beriman, mengapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. “Ditanyakan dalam surah tersebut mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan? Jangan sampai kita hanya pandai menyampaikan kebaikan tetapi tidak pandai dalam melaksanakannya,” tegasnya.


“Allah tidak menyukai orang-orang yang pandai berkata-kata tetapi tidak pandai berbuat. Orang-orang yang seperti ini bisa jadi ditempatkan di neraka paling bawah, kenapa? Karena setiap hari menerima dan memberi peringatan-peringatan untuk kebaikan tetapi tidak diindahkan,” imbuhnya.

Zainal kemudian mengutip salah satu hadis yang berisi, tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya, (H.R. Tirmidzi).

“Coba renungkan, apakah kita sudah mengamalkan ilmu yang kita ketahui? Apakah kita lebih menuruti perintah Allah daripada hawa nafsu? Karena persoalan apakah kita lebih ingat Allah atau tidak selama kita hidup ini akan ditampakkan di muka kita nanti di yaumul hisab, tentang bagaimana usia dihabiskan, ilmu diamalkan, harta dibelanjakan, dan tubuh (masa muda) digunakan,” ujar Zainal.


“Jika kita bawa urusan akhirat dalam kehidupan duniawi ini maka kita akan selamat, tetapi kalau kita tinggalkan urusan akhirat, tidak menempatkan Allah selalu dekat, dalam urusan duniawi ini maka kita bisa tergelincir dalam kejahatan dan tergelincir dalam neraka,” serunya.

Zainal lalu menyebutkan, Ramadan adalah bulan istimewa, dan dengan kasih sayang Allah umat Islam masih dipertemukan dengan bulan suci ini. Di bulan ini, ditambahkannya, banyak janji-janji yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa, yang membawa urusan akhirat dalam kehidupan duniawinya.

“Laksanakan ibadah di bulan Ramadan ini dengan ikhlas agar menjadi orang yang bertakwa. Salah satu janji Allah adalah, siapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadan maka diharamkan jasadnya disentuh api neraka. Kita tentunya sadar kalau bergelimang dosa karena tidak selalu mengikuti ajaran Rasulullah Saw. Dengan datangnya bulan ini, kita diberi kesempatan untuk memohon ampunan atas dosa yang diperbuat dan mengamalkan ibadah yang dijanjikan pahala yang berlipat ganda. Jangan sampai tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan Allah ini,” tuturnya.

Di akhir tausiahnya, Zainal menerangkan beberapa keuntungan bagi umat Islam yang berpuasa dan memperbanyak ibadah di bulan Ramadan. Antara lain, diampunkan dosa 1 tahun lalu, menghilangkan sifat dendam dalam hati, dan saling maaf-memaafkan di bulan Ramadan dan di momen Hari Raya Idulfitri. (AP)

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan