Berita

Jelang Kemsar, Lahan Perkemahan di Ceruk Ijuk Dipersiapkan

Kemenag Bintan (Humas) – Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, Hj. Khotijah mengatakan dalam rangka persiapan gelaran Kemah Besar, lahan yang akan digunakan untuk lokasi perkemahan sedang dipersiapkan.

“Lahan sudah selesai dibersihkan dan diratakan sesuai kebutuhan perkemahan,” ujar Khotijah, Senin, 23 Desember 2024 di Ceruk Ijuk.

Lahan yang akan digunakan merupakan lahan asri yang terletak di belakang Kantor Kemenag Bintan, Ceruk Ijuk, Toapaya.

Kegiatan Kemah Besar akan dilaksanakan oleh KKM MTs se Kabupaten Bintan. Menurut rencana kegiatan akan digelar pada pekan ketiga bulan Januari 2024.

Ditilik dari berbagai kanal, Kemsar merujuk pada kegiatan Kemah Besar yang bertujuan untuk mewujudkan gerakan pramuka dengan aktivitas yang menarik bagi memotivasi segenap anggota pramuka, oleh karena itu kita memiliki tugas dan peran dalam mewujudkan para penegak, pembina, dan pelatih yang memiliki kemampuan yang memadai.

Sebelumnya KKM MTs Bintan juga telah meninjau kesiapan lokasi dan telah menyepakati lokasi yang ditunjuk. Sebagai gambaran umum, halaman belakang Kantor Kemenag Bintan memiliki luas lahan yang cukup memadai untuk kegiatan perkemahan skala sedang. Lahan yang dapat digunakan lebih dari satu hektar dengan kontur yang cenderung datar.

Lahan telah dibersihkan sehingga layak untuk dijadikan lokasi perkemahan. Di bagian bawahnya terdapat sumber mata air yang cukup berlimpah sehingga mencukupi kebutuhan perkemahan.

Khotijah mengatakan tujuan kegiatan adalah mendidik siswa madrasah untuk menunjukkan bakat dalam bidang kepramukaan dan yang paling utama adalah menjalin silaturahmi antar madrasah agar semakin solid dan unggul pada seluruh aspek, khususnya kepramukaan.

“Setelah cek lokasi, KKM MTs menilai lokasi cocok untuk penyelenggaraan kegiatan. Lokasi merupakan milik Kantor Kemenag Bintan yang mumpuni untuk menampung kegiatan 23 regu,” ucap Khotijah.

Namun dia menjelaskan Kemsar Madrasah Bintan merupakan kegiatan perdana, sehingga sebagai ajang uji coba hanya akan melibatkan siswa putra saja mengingat keterbatasan MCK yang tersedia.

“Nah, setelah kita mempunyai pengalaman yang memadai, maka di waktu yang akan datang kita akan melibatkan siswi putri sebagai peserta,” pungkasnya.

Hatiman.