Kakan Kemenag Bintan Apresiasi Lahirnya Pusat Agrobisnis Ponpes Syaikh Zainuddin NW Bintan
Kakan Kemenag
Bintan Apresiasi Lahirnya Pusat Agrobisnis Ponpes Syaikh Zainuddin NW Bintan
Kemenag
Bintan (Humas) – Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin mengapresiasi
dan mengaku bangga dengan lahirnya Pusat Agrobisnis Ponpes Syaikh Zainuddin
Nahdlatul Wathan Bintan. Hal itu disampaikannya saat meninjau lokasi pasca
diresmikannya Pusat Agrobisnis Ponpes Syaikh Zainuddin NW Bintan yang berlokasi
di Jalan Lintas Barat Km. 21 Toapaya.
Pimpinan
Ponpes Syaikh Zainuddin NW Bintan, Saepuddin mengatakan dipilihnya lokasi
tersebut karena letaknya yang dekat dengan lokasi pondok pesantren sebagai
pusat pembinaan para santri. Namun terbilang strategis karena berada di
lintasan jalur Lintas Barat Pulau Bintan yang menghubungkan Tanjungpinang –
Bintan - Batam.
Dia
mengatakan dalam rangka pembukaan penanaman perdana Pusat Agrobisnis Ponpes
Syaikh Zainuddin NW Bintan yang berkonsentrasi pada jenis sayuran holtikultura
sebagai upaya mewujudkan kemandirian pondok pesantren maka dikembangkanlah
pusat agro bisnis tersebut, Rabu, 3 April 2024.
Sementara itu
kepada media ini, Kakan Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin mengatakan pihaknya
menyambut baik lahirnya Pusat Agrobisnis Ponpes Syaikh Zainuddin NW Bintan. Dia
meminta program nyata tersebut menjadi contoh bagi pengembangan usaha sejenis
khususnya di lingkungan pondok pesantren yang lain yang ada di Bintan.
“Ketika nanti
ditanam sayuran seperti cabe, terong, bayam, dan kangkung minimal akan
mengatasi kebutuhan konsumsi para santri karena dihasilkan secara mandiri. Jika
berlebih maka bisa menjadi komodity pasar,” ujar Erman.
Dia menilai
program tersebut sangat positif dan wajib didukung. Masyarakat pun bisa
memanfaatkan keberadaan Pusat Agrobisnis Ponpes Syaikh Zainuddin NW Bintan dengan
berkontribusi dan berkolaborasi dalam project tersebut karena lahan yang masih
luas.
“Melalui
komodity D’sayur Santri nanti diharapkan bisa mewujudkan kemandirian pesantren,
menghidupi para santrinya dari sayuran yang diolah sendiri jauh lebih sehat
karena bebas kontaminasi sehingga santri semakin sehat,” ucapnya.
“Terus
belajar bagaimana mengolah lahan dan tanaman secara profesional agar
menunjukkan hasil. Segera berkomunikasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Bintan agar bisa dibantu dan menemukan solusi jika ada
kendala. Kita minta Dinas melakukan penyuluhan-penyuluhan sehingga hasilnya
semakin meningkat,” imbuhnya.
“Kita tunggu,
dan kita hadir lagi nanti di masa panen. Kita ingin Bintan menjadi kota santri
karena sudah didukung dengan 16 pondok pesantren berizin di Bintan dengan
kekuatan lahan masing-masing yang dimiliki rata-rata 2 – 4 hektar. Dengan modal
tersebut, pengembangannya dapat kita lakukan,” pungkasnya.
Hatiman.