Kakan Kemenag Bintan Hadiri Seminar Nasional Kemandirian Pesantren
Kakan
Kemenag Bintan Hadiri Seminar Nasional Kemandirian Pesantren
Kemenag Bintan (Humas)---Kepala Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin menghadiri seminar nasional
Kemandirian Pesantren dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional 22 Oktober
2023 di STAIN SAR Kepri. Kegiatan dilaksanakan di aula Razali Jaya STAIN SAR
Kepri, Jumat, 20 Oktober 2023.
Kegiatan bertema Kemandirian Pesantren dengan tema peluang dan tantangan di era 4.0 dengan narasumber yang dihadirkan antara lain pimpinan The Hood Foundation, Dr. Hardi Selamat Hood, Pimpinan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Dr. Encik Abdul Hajar, MM, pengasuh Pondok Pesantren Idris Bintan, Dr. Suparman Manjan dengan moderator R. Juni Aziwantoro.
Beberapa pokok pikiran yang media ini catat dari para narasumber antara lain, Dr. Hardi Selamat Hood menyebutkan santri memiliki karakter yang unik, baik karakter kuat dan karakter lemah. Karakter kuat yang dimiliki para santri antara lain kebersyukuran (gratitude), keadilan (fairness), kewargaan (citizenship), kebaikan hati (kindness) dan harapan (hope).
Namun demikian, Hardi S. Hood juga memiliki karakter yang dinilainya lemah, antara lain keberanian (bravery), kreativitas (creativity), keragaman sudut pandang (perspective), dan humor.
Sementara itu, Dr. Encik Abdul Hajar mengutarakan pandangannya tentang tantangan dunia pendidikan menghadapi era society 5.0 dan industry 4.0. Dia menjelaskan Era Society 5.0 adalah perkembangan masyarakat yang berpusat pada harmoni dan sinergi antara teknologi dan manusia. Industri 4.0 adalah revolusi industri yang menggabungkan teknologi canggih seperti AI, IoT, dan otomasi untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Implementasi Era Society 5.0 dan Industri 4.0 membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, satuan pendidikan dan masyarakat. Diperlukan investasi dalam pengembangan infrastruktur teknologi, pelatihan tenaga kerja, dan regulasi yang mendukung dengan nilai-nilai keberlanjutan dan kesetaraan.
Di lokasi yang sama, Dr. Suparman Manjan lebih menekankan pada akhlak adalah cermin aqidah. Lembaga pendidikan adalah lembaga yang dibangun atas dasar visi dan misi untuk jangka panjang, tidak hanya sebatas mengikuti tren.
Terkait kegiatan tersebut, Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin menyambut baik pelaksanaan seminar nasional tersebut terutama untuk menjelaskan tantangan pesantren menghadapi Era Society 5.0 dan Industri 4.0.
“Berbagai prasaran oleh para narasumber perlu segera ditindaklanjuti. Sudah masanya dan kita tidak bisa menghindar dari kemajuan teknologi. Seluruh aspek kehidupan baik ekonomi, sosial maupun pendidikan sudah menggunakan teknologi. Kita berharap setelah seminar ini akan ada langkah-langkah nyata sehingga lembaga pendidikan mampu menjawab tantangan ini,” ujar Erman.
Pada dasarnya, kata Erman, teknologi bukan lah tujuan, melainkan hanya alat untuk mempermudah mencapai tujuan. “Oleh karena itu bagaimana kita memanfaatkan teknologi dengan optimal, sehingga pembelajaran di pondok pesantren semakin meningkat kualitasnya. Tentu saja akan ada efek sampingan, mengingat teknologi seperti pisau bermata dua, jika tidak digunakan dengan baik, maka akan menimbulkan masalah baru. Tetapi sebaliknya jika digunakan dengan baik maka akan memberikan kemudahan-kemudahan kepada pengguna teknologi. Kita akan melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas bagaimana teknologi dapat diimplementasikan di pondok pesantren di Kabupaten Bintan,” pungkasnya.
Prahum_Hatiman