Kakan Kemenag Bintan Ikuti Rakor Pembumian Ideologi Pancasila
Kakan Kemenag Bintan Ikuti Rakor
Pembumian Ideologi Pancasila
Kemenag Bintan (Humas) – Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin mengikuti kegiatan Rapat
Koordinasi Pembumian Ideologi Pancasila yang diselenggarakan di aula Kanwil
Kemenag Kepri, Rabu, 29 Mei 2024. Kegiatan diikuti oleh para pejabat administrator
dilingkungan Kanwil Kemenag Kepri. Hadir pula para pejabat pengawas di
lingkungan Kantor Kemenag Bintan.
Rakor menghadirkan Irjen. Pol. Dr. Andry
Wibowo, S.I.IK,.MH,.M.Si sebagai narasumber tunggal. Dia adalah perwira tinggi
Polri yang sejak 30 Maret 2023 mengemban amanat sebagai Staf Ahli Ideologi dan
Konstitusi Kemenko Polhukam RI.
Pada ceramahnya dia mengatakan dalam
bertuhan setiap pemeluk agama memiliki kekhususan tersendiri dalam rangka melakukan
komunikasi dengan Tuhannya. Oleh karena itu setiap aktivitas keagamaan
dilindungi oleh negara dan tidak boleh diganggu.
Dia menyinggung konteks moderasi yang
harus terdapat kesesuaian antara fiqih agama dengan konstitusi kita sebagai
sebuah bangsa yang berdaulat. Menurutnya para syuhada yang telah gugur dalam mempertahankan
kemerdekaan banyak meninggalkan jejak ketauladanan yang dapat dipetik hikmah
dan pelajaran penting sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan.
Dia mengingatkan insan Kementerian
Agama untuk tetap hati-hati. Dengan patologi agama yang melekat membuat insan Kementerian
Agama dikenal sebagai panutan dalam masyarakat.
“Maka ketika kita masuk dalam ruang
publik apalagi sebagai pejabat wajib dapat mempertanggungjawabkan setiap
tindakan kita dunia dan akhirat. Dengan landasan akhlakul karimah dalam
kehidupan dunia yang sudah terlihat diharapkan kita juga akan selamat di
akhirat nanti,” pesannya.
Lulusan Akpol 1993 itu mengatakan Sila
pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa sudah otomatis mengeliminir
kepentingan kekhalifahan di Indonesia. Menurutnya kehidupan kita tentang
ketuhanan sudah dilindungi oleh negara pada semua aspek.
“Ingat, jangan kontra produktif
sebagai ASN dalam pembangunan bangsa apalagi sebagai pejabat publik. Pancasila
wajib dipelajari secara formal, informal, nonformal dan tradisional. Jika
ideologi kita lemah maka akan menjadi ancaman terhadap eksistensi bangsa,”
ujarnya lagi.
“Sejarah mencatat bagaimana Cut Nyak Dhien
tertangkap karena ada para pengkhianat yang menukar tumpah darah dengan harta
sehingga mau berkomplot dengan penjajah. Kami mengucapkan terima kasih atas indeks
kerukunan yang tinggi di Kepri. Hal yang wajib dipertahankan dan ditingkatkan. Dalam
setiap skala kehidupan terkecil sekalipun misalnya keluarga, wajib
mempertahankan kondisi rukun dan damai untuk melestarikan dan mewariskan negara
yang aman dan damai kepada generasi penerus,” pungkasnya.
Hatiman.