Kakan Kemenag Bintan Ikuti Ziarah Peserta FSIGB Tahun 2023 Ke Makam Embung Fatimah
Kakan Kemenag Bintan Ikuti Ziarah Peserta FSIGB Tahun
2023 Ke Makam Embung Fatimah
Kemenag Bintan (Humas)--- Peserta Festival Sastra
Internasional Gunung Bintan (FSIGB) tahun 2023 mengikuti agenda kegiatan
menziarahi makam Embung Fatimah di Pulau Penyengat, Selasa, 31 Oktober 2023. Kepala
Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin bertugas membaca doa sekaligus membacakan
sebuah puisi dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya Pimpinan Yayasan Jembia Emas, Dato Rida
K. Liamsi mengatakan ziarah ke makam Embung Fatimah merupakan salah satu agenda
penting FSIGB 2023. Dia menjelaskan sosok Embung Fatimah belum banyak dibahas
dalam literatur, namun sosoknya merupakan tokoh perempuan yang penting dalam
pergerakan perempuan maupun pergerakan melawan penjajahan kala itu.
Rida menjelaskan ziarah makam Embung Fatimah sekaligus
memperingati haulnya yang ke 131 tahun pada 30 Oktober 2023 kemarin. Makam Embung Fatimah terletak di Bukit Bajah
yang begitu dekat dengan Makam Raja Haji Fisabilillah. Beliau merupakan
permaisuri dari Yang Dipertuan Muda IX Raja Muhammad Yusuf Al-Achmady. Tempat ini merupakan tempat wisata sejarah dimana banyak
dari peziarah yang berkunjung.
Tidak hanya ada Makam Embung
Fatimah, dalam kompleks pemakaman ini juga terdapat pemakaman kerabat dari
Embung Fatimah. Keselurahan jumlah makam mencapai 21 makam yang dibatasi dan
dipisahkan dengan bangunan tembok bercungkup. Dan yang menjadi khas dari Melayu
yaitu mengikatkan kain berwarna kuning pada batu nisan makam.
Makam yang
terletak di Bukit Bajah wilayah Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang
Kota ini menjadi tempat wisata religi. Makam dari permaisuri Yang Dipertuan
Muda IX Raja Muhammad Yusuf Al-Ahmady merupakan wanita bangsawan.
Beliau dilantik sebagai Sultanah
Lingga Riau pada tahun 1883 hingga 1885. Selama beliau menjadi Sultanah, beliau
melakukan perjalanan dari kediamannya menuju tempat kedudukan suaminya Raja
Muhammad Yusuf Yang Dipertuan Muda IX di Pulau Penyengat. Setelah dilantik
menjadi Sultanah dan setelah periodenya selesai beliau digantikan oleh
puteranya Raja Rahman Muazam Syah. Embung Fatimah wafat dan dikebumikan di
Kampung Ladi, Pulau penyengat.
Pernikahan antara Embung Fatimah
dengan Raja Muhammad Yusuf Al-Ahmady secara tidak langsung mempererat
persekutuan antara raja Melayu dengan raja yang memiliki keturunan Bugis yang
sebelumnya terpecah karena konflik kekuasaan.
“Tujuan diselenggarakannya ziarah
makam ini agar para sastrawan yang kita undang mengenal lebih jauh sosok Embung
Fatimah untuk selanjutnya akan tumbuh minat untuk menggali sejarah kiprah
beliau khususnya dari sisi perjuangan kaum perempuan,” ujarnya.
Prahum_Hatiman