Kakankemenag Bintan Beri Materi dan Motivasi Pada Pertemuan Pokja KKM MTs
(Kemenag Bintan) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin, memberi motivasi kepada seluruh Kepala Madrasah Tsanawiyah se- Kabupaten Bintan pada pertemuan Pokja (Kelompok Kerja) KKM MTs, Rabu (2/11/2022).
Kegiatan dalam rangka peningkatan kompetensi Kepala Madrasah MTs itu bertempat di Aula Kemenag Bintan dan dihadiri oleh seluruh Kepala MTs baik dari negeri maupun swasta se-Kabupaten Bintan.
Dalam laporannya, Ketua KKM MTs Bintan, Mei Yana Ayu, mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan selama 5 kali, dan hari ini adalah pertemuan pertama, sedangkan pertemuan selanjutnya dilanjutkan minggu depan.
“Alhamdulillah dengan anggaran seadanya kami dapat melaksanakan kegiatan ini. Pada kesempatan ini, kami meminta motivasi dan tunjuk ajar dari Kakankemenag kepada kami (kepala madrasah) terutama terkait dengan kebijakan,” ungkap Mei Yana Ayu yang juga merupakan Kepala MTsN Bintan.
Dalam pengarahan sekaligus materinya, Kakankemenag Bintan, Erman, mengungkapkan rasa terima kasih karena KKM sudah bangkit dan bergerak meski pandemi Covid-19 sempat melanda Bintan 2 tahun lalu. Erman mengajak para kamad (kepala madrasah) agar jangan lemah semangat untuk berkolaborasi.
“Kita bisa karena berkolaborasi. Kegiatan ini juga membantu kerja kita bersama untuk meningkatkan kualitas diri dan madrasah di Bintan. Kemenag tidak membeda-bedakan sekolah negeri maupun swasta, kita memberikan BOS dan bantuan sarana prasarana ke semua madrasah,” kata Erman yang saat itu didampingi oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Hj. Khotijah.
Lebih lanjut Erman menyampaikan, melakukan pembangunan umumnya berdasarkan jumlah penduduk dan siswa. Namun di Provinsi Kepri tidak bisa memakai perhitungan ini untuk melakukan pembangunan termasuk pembangunan pendidikan karena jumlah penduduk yang tidak sepadat di kota besar.
“Tanpa perjuangan maka anak kita tidak jadi apa-apa, untuk itu jangan pernah berhenti belajar, jangan jadikan kesibukan sebagai alasan tidak meningkatkan kualitas diri. Untuk bisa bangkit dan maju harus muncul dari dalam diri, kegiatan ini hanya bisa sebagai pemacu dan pemicu saja,” serunya.
Kemudian, Erman memaparkan materi tentang 5 Kompetensi Kepala Madrasah Menurut Permendikbud nomor 13 tahun 2007. Dikatakannya, tantangan saat ini adalah bagaimana peserta didik semakin berprestasi dan berkarakter baik.
“Tantangan pertama adalah karakter anak, guru, dan kamad. Karakter ini yang perlu dibenahi, termasuk karakter diri sendiri, apakah sudah mencapai karakter tuntutan agama dan zaman,” ujarnya.
Berkenaan dengan peningkatan kompetensi diri, Erman mengakui tidak mudah melakukannya karena setiap manusia tentu memiiki kelemahan. Namun kelemahan ini bisa ditutupi dengna cara lain seperti belajar dan berkolaborasi.
“Kamad yang sukses harus berkompetisi. Memang tidak mudah memanage madrasah, maka dari itu harus mau belajar, termasuk belajar bagaimana memahami psikologi anak dan psikologi orang dewasa, belajar menyatukan hati,” tambahnya.
Erman juga menyinggung kemampuan guru dan kamad dalam hal IT (information technology). Saat ini orang yang tidak paham menggunakan IT maka akan terpinggirkan. “Bagaimana supaya tidak minggir? Ya harus berupaya, harus ada kemauan dari dalam diri,” tuturnya.
Selain wawasan IT, guru dan kamad juga dituntut untuk memiliki wawasan literasi agar dapat menularkannya ke peserta didik. “Kita harus tetap memberikan asupan akal kepada anak agar mereka tidak menjadi budak teknologi, alih-alih mengolah teknologi tetapi malah diolah oleh teknologi,” tegasnya.
Erman juga menerangkan terkait kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahana, kompetensi, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial yang harus dimiliki kepala madrasah. Kegiatan ini juga diisi oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Kepri, Subadi, yang menerangkan tentang Prosedur Penetapan Madrasah Inklusif. (AP)