Kakankemenag Bintan Bersama Kabid PHU Jelaskan Perihal Ibadah Haji Tahun 2022 di Radio Bintan
(Kemenag
Bintan) – Senin (7/3/2022), Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten
Bintan, H. Erman Zaruddin, bersama Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji
dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Kepri, H. Afrizal menjadi narasumber pada
program talkshow di Radio Bintan 95.6 FM.
Mereka membincangkan perihal ibadah haji tahun 2022 yang masih berada di tengah
pandemi Covid-19 sebagai bentuk kepedulian Kemenag kepada masyarakat terkait penyelenggaraan ibadah haji 2022.
Erman menyampaikan saat ini upaya yang dilakukan untuk menyiapkan Jemaah Calon Haji (JCH) telah dilakukan yaitu dengan pelatihan manasik haji. Pemerintah melalui Kemenag dan KUA di tingkat kecamatan juga telah menyosialisasikan kebijakan-kebijakan terbaru seputar ibadah haji dan umrah.
“Jemaah sudah dipersiapkan, tinggal kita menunggu ketentuan bisa atau tidaknya pelaksanaan ibadah haji dari Arab Saudi. Jika bisa dengan kuota penuh maka sejumlah 70 orang JCH dari Bintan bisa diberangkatkan,” kata Erman.
“Semangat orang Bintan untuk berhaji tinggi, ini dilihat dari terjadi peningkatan jumlah jemaah dari tahun 2013. Maka andaikan diberikan kesempatan (dibuka ibadah haji) oleh Arab Saudi tentunya pemerintah selalu menyiapkan segala sesuatu termasuk pendataan JCH yang sudah vaksin booster, dan meningkatkan pemahaman JCH terhadap manasik haji, meskipun kita bersyukur juga karena ada pengumuman bahwa bahwa Arab Saudi sudah melonggarkan persyaratan tentang vaksinasi,” tuturnya.
“Pemerintah sudah mengirimkan perwakilan ke Arab Saudi untuk melakukan lobi agar jemaah bisa diberangkatkan ibadah haji tahun ini. Insyaallah ada pertanda baik, kita tinggal menunggu keputusan Arab Saudi,” tambahnya.
Terkait umrah, Erman mengatakan ibadah umrah dilaksanakan oleh travel umrah yang sudah mendapat izin. Namun karena Bintan tidak memiliki travel umrah, sehingga masyarakat Bintan mengikuti travel umrah yang ada di Tanjungpinang dan Batam. Kemenag secara khusus tidak melakukan pendaftaran bagi masyarakat yang mau umrah hanya mengeluarkan surat rekomendasi umrah
“Jemaah dari Provinsi Kepri yang berangkat ibadah umrah sudah ratusan orang sejak awal tahun 2022 ini. Ini bisa juga sebagai evaluasi kedisiplinan untuk ibadah haji nantinya, namun sampai sejauh ini belum ada keluhan dari pemberangkatan ibadah umrah,” ucap Erman.
Terakhir, Erman mengatakan perihal ibadah haji Kemenag membuka layanan konsultasi sepanjang masa. Bagi para JCH yang ingin bertanya seputar ibadah haji dapat langsung ke Kantor Kemenag Kabupaten/Kota dan ke KUA Kecamatan. Dalam pelayanan ibadah haji, Pemerintah Daerah selama in juga sangat mendukung dari tahap manasik haji hingga pemberangkatan dan penyambutan jemaah haji dari tanah suci.
Erman, juga mengatakan banyak hal yang sudah dilakukan terkait penyelenggaraan ibadah haji di Bintan. Mengenai kepuasan masyarakat tentang ibadah haji yang sudah 2 tahun tertunda ini Erman menjawab semua tergantung niat.
“Jika sudah meniatkan diri untuk berangkat haji maka akan ada upaya diri untuk melunakkan hati menerima ketentuan yang sudah diatur Allah, manusia menjalani ketentuan yang sudah ada itu. Kita harus tetap optimis dan mengajak jemaah untuk terus belajar menyiapkan diri agar lebih mendalami ilmu berhaji,” ujarnya.
“Yang dapat saya pesankan, kuatkan diri dengan menjaga kesehatan, tingkatkan kualitas diri dan luruskan niat dalam beribadah haji, semoga takwa yang ingin dicapai dapat tercapai. Jangan sampai percaya berita hoax, kalau ada yang belum jelas tanyakan langsung ke ahli nya,” pesan Erman.
Sementara itu, Kabid PHU Kanwil Kemenag Kepri, Afrizal, saat itu menyampaikan, pemerintah akan menunggu hingga batas akhir pengumuman pembukaan ibadah haji oleh Arab Saudi. “Ada timeline untuk menunggu informasi pembukaan ibadah haji ini, sehingga diharapkan tidak mepet, karena banyak yang harus dipersiapkan seperti pemondokan dan catering, ini harus ada proses kontrak dan lelang,” terang Afrizal.
“Mengenai penghapusan syarat PCR dan karantina di Arab Saudi, Dirjen PHU sedang menyelaraskan kebijakan ini bersama Kemenkes dan BNPB (Badan Nasional Pencegahan Bencana). Terkait kuota dan kriteria/persyaratan jemaah yang diberangkatkan menunggu arahan lebih lanjut, yang jelas kita di daerah dari segi pendataan insyaallah sudah siap,” ungkapnya.
Kepada JCH, Afrizal mengajak untuk lebih mendalami ilmu manasik haji dengan mengurangi teori dan memperbanyak praktik. Karena menurut laporan yang didapat, JCH Indonesia terbaik setelah dievaluasi mulai dari transportasi, akomodasi dan konsumsi. Namun yang jadi pertanyaan sudah paham kah jemaah tentang cara menunaikan ibadah haji yang sebaik-baiknya.
“Kita melakukan manasik haji 8 kali di tiap KUA Kecamatan dan 2 kali di tingkat kabupaten/kota. Ada juga program manasik haji sepanjang tahun, jadi bagi yang masih belum paham bisa konsultasi, bisa juga kerja sama dengan Pemda untuk sosialisasi manasik haji sepanjang tahun agar jemaah semakin paham bacaaan doa dan tata cara tawaf, sai, dan hikmah apa dari tahapan ibadah haji tersebut, misalnya hikmah dari pakaian ihram yang dikenakan. Faktor terpenting bagi jemaah adalah memahami manasik haji,” tegas Afrizal.
Terkait kepastian pemberangkatan ibadah haji, Afrizal mengatakan bahwa hal tersebut urusan pemerintah. Ikhtiar jemaah adalah sebatas sudah mendaftar dan melengkapi persyaratan ibadah haji.
“Bagi yang mampu dan niat berhaji dan sudah mendaftar berarti sudah termasuk calon jemaah haji. masalah berangkat dan tidak berangkat itu urusan pemerintah bukan jemaah lagi. Pemerintah terus berjuang secara maksimal bagaimana bisa memberangkatkan haji karena tidak ada pemerintah yang ingin jemaahnya tidak berangkat, tapi Arab Saudi lah yang mempunyai aturannya (pembukaan ibadah haji),” jelasnya.
Mengenai biaya ibadah haji yang mengalami kenaikan, Afrizal mengiyakan hal tersebut. Biaya ibadah haji naik dari 33 juta rupiah jika berangkat dari Batam menjadi 45 juta rupiah. Kenaikan ini terjadi karena ada pertimbangan protokol kesehatan, biaya karantina, dan sebagainya.
Terakhir, Afrizal berpesan kepada masyarakat untuk mengecek informasi terkait haji yang didapatkannya dengan informasi yang dikeluarkan dari Kemenag. Ia mengajak masyarakat untuk berdoa agar dapat kesempatan untuk berangkat ibadah haji.
"Kita berangkat haji ini untuk memenuhi rida dan panggilan Allah, kita berdoa saja agar dapat kesempatan untuk berangkat. Kadang, kalaupun tidak pandemi Covid-19 pun kalau belum waktu nya kita belum berangkat haji maka belum bisa berangkat juga. Ini kehendak Allah. Untuk itu, jaga kesehatan, tingkatkan amal ibadah, bekali diri dengan ketakwaan. Insyaallah kalau ilmu sudah matang dan cukup kita bisa menjemput haji yang mabrur,” pungkasnya. (AP)