Kakankemenag Bintan Bersama Pengawas Sekolah Pemprov Kepri Gagas Pelatihan Sagusabu
(Kemenag
Bintan) - Bertempat di Aula Wan Seri Beni Dompak Kantor Gubernur Kepulauan Riau,
Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bekerja sama
dengan MediaGuru Indonesia menggelar kelas menulis dengan tema Satu Guru Satu
Buku (Sagusabu) Provinsi Kepri, Selasa, (15/3/2022). Kegiatan ini juga
terselenggara atas gagasan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag)
Kabupaten Bintan H. Erman Zaruddin yang merupakan Tokoh Penggerak Literasi
Nasional Tahun 2021.
Kegiatan diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Kepala Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Bintan, H. Muhammad Ridwan. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia Syamsul Bahri. Dalam laporannya ia menyampaikan, kelas menulis ini merupakan bagian dari bagaimana membumikan literasi bagi para guru.
Samsul Bahri mengucap syukur karena dari target 100 orang peserta, jumlah peserta yang ikut pelatihan sebanyak 142 orang, dengan rincian peserta dari Kota Tanjungpinang sebanyak 81 orang, Kabupaten Bintan sebanyak 41 orang, Kota Batam sebanyak 12 orang, Karimun sebanyak 1 orang, Lingga sebanyak 2 orang dan utusan dari Kemenag Bintan sebanyak 5 orang.
“Pelatihan ini digelar selama 2 hari yakni Selasa dan Rabu tanggal 15-16 Maret 2022. Pelatihan ini digelar untuk mendukung target perkembangan kognitif literasi dan numerasi pada peserta didik. Minat baca kita sebenarnya cukup tinggi tetapi daya baca yang rendah. Ketika ada share dokumen tentang artikel di grup terkadang tidak terbaca oleh para guru, ini menjadi perhatian bagi pengawas sekolah,” kata Samsul Bahri yang juga seorang pengawas sekolah Provinsi Kepri.
Samsul menambahkan, dari ribuan guru yang mengusulkan karya tulis, hanya 19 orang yang orisinil. Oleh karena itu, pengawas tergelitik untuk mengadakan kegiatan pelatihan penulis ini dengan menggandeng MediaGuru Indonesia.
“Melalui pelatihan ini, bapak ibu didampingi untuk menjadi penulis andal. Memang mulanya harus dipaksakan agar dapat menulis. Semoga kedepannya ada anggaran rutin dari pemerintah untuk mengadakan kegiatan pelatihan menulis sebagai upaya mewujudkan Kepri sebagai provinsi literasi,” harapnya.
Selanjutnya, Mohammad Ihsan, selaku Founder dan CEO MediaGuru dan wakil ketua umum IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) mengapresiasi kegiatan kelas menulis ini. Sebagai penerbit yang telah menerbitkan puluhan ribu buku, ia mengatakan MediaGuru siap mendampingi para peserta hingga menerbitkan buku. Terlebih, menulis sebenarnya bukan bakat. Tetapi kemauan yang dipaksakan untuk menulis.
Ihsan berharap melalui pelatihan ini dapat menekan terjadinya plagiasi karya ilmiah oleh guru. Sebagaimana diketahui, guru diwajibkan membuat karya tulis ilmiah untuk mengusulkan kenaikan pangkatnya. “Sebagai guru harus memiliki integritas. Integritas adalah melakukan sesuatu (yang baik dan benar) meski tanpa dilihat orang lain, salah satunya dengan menghasilkan karya tulis ilmiah sendiri,” kata Ihsan.
“Perkuat azam untuk membuat karya tulis, saya berharap 142 orang peserta pelatihan ini mampu menghasilkan buku satu bulan ke depan, tulis hal-hal dari yang mudah terlebih dahulu,” pesannya.
Sementara itu, Penasihat Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Provinsi Kepri Dewi Kumalasari Ansar pada saat itu menyampaikan, melalui pelatihan ini diharapkan guru mampu membuat gerakan literasi di sekolah masing-masing untuk menumbuhkan budi pekerti melalui budaya membaca. Dengan demikian ada pembelajaran sepanjang hayat, tidak hanya membaca dan menulis tetapi juga melatih keterampilan berpikir dengan memanfaatkan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak dan auditori.
“Saya berharap melalui kerja sama pengawas, guru, dan peserta didik dapat semakin menumbuhkan minat baca dan menulis sehingga mampu menghasilkan karya dengan memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang saat ini. Marilah bapak ibu terus meningkatkan pengetahuan dan menggali potensi yang ada dalam diri,” ujarnya.
Dewi juga mengapresiasi panitia kegiatan, karena menurutnya pelatihan ini adalah cara terbaik untuk menanamkan budaya menulis untuk menjadikan orang agar aktif menulis dan berkarya guna. “Semoga tujuan pelatihan dapat terealisasi sehingga anak bangsa bisa menyalurkan kemampuannya dalam kegiatan positif. Semoga semangat belajar para guru di sini ditiru oleh anak didik, para guru menjadi pendidik teladan dan berkarya,” harapnya.
Kemudian acara yang dibuka secara resmi oleh Pj. Sekda Provinsi Kepri Eko Sumbaryadi mewakili Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. Menurutnya, budaya literasi dan numerasi adalah hal yang vital dan menjadi salah satu kebutuhan penting dlm mencetak SDM yang unggul. Pengembangan teknologi juga tidak bisa dilepaskan dari kompetensi lterasi seseorang, sehingga harus ditanamkan sejak dini di semua lini.
“Pemerintah Provinsi Kepri siap mendukung penuh upaya peningkatan literasi untuk menjadikan Kepri sebagai provinsi literasi. Harapan saya melalui kegiatan ini semua guru mampu membuat karya tulis baik secara ilmiah maupun populer. Lewat guru karakter peserta didik semakin baik dan norma-norma baik yang sudah ada dapat diteruskan sehingga dampak negatif globalisasi dapat diminimalisasi,” ungkapnya.
Gubernur Ansar melalui Eko Sumbaryadi berharap semoga akan muncul pemikiran dan karya kreatif dari para guru yang dapat mengangkat nama baik Kepri. “Semoga para peserta pelatihan berhasil berkarya dan berjaya, mudah-mudahan hasil karya pada pelatihan ini dapat ditampilkan pada momen Hardiknas bulan Mei mendatang. Kegiatan pelatihan ini rencana nya akan diagendakan menjadi agenda rutin melalui Pemprov dengan dana APDB, semoga dapat terwujud,” serunya.
Di tempat yang sama, Kakankemenag Bintan, Erman Zaruddin, selaku tokoh penggerak Literasi Nasional menyampaikan pelatihan menulis ini sudah 12 kali diadakan bersama MediaGuru, dan 1 pelatihan Satu Penghulu Satu Buku sehingga jumlah total sekitar 1700 peserta. Sudah ada 488 buku ber-ISBN dari penulis Kepri yang diterbitkan oleh MediaGuru.
“Setiap guru sejatinya adalah pembaca, kalau guru membaca maka dia bisa menulis, semakin banyak membaca maka semakin banyak yang bisa ia tulis. Karena guru itu ditiru dan gugu, alangkah baiknya jika tulisan-tulisan itu dimuat di dalam sebuah buku ber-ISBN, baik buku ilmiah maupun populer. Yang dengan demikian, buku itu sebagai pengakuan keberadaan kita meski telah tiada. Berkarya lah selagi nyawa menyatu dengan badan. Tulislah buku dengan niatkan karena Allah insyaallah akan menjadi ibadah. Semoga dalam waktu satu bulan ke depan sudah jadi bukunya,” urai Erman.
“Selamat
kepada Pengawas Sekolah Dinas Provinsi Kepri yang telah dapat melaksanakan
pelatihan ini, semoga semakin meningkatkan kualitas SDM guru di Kepri. Semoga kegiatan
ini dapat berlanjut pada waktu yang akan datang, tentunya dengan semakin banyak
melibatkan guru-guru di bawahnya sehingga cita-cita mewujudkan provinsi literasi
tercapai,” harapnya.
Adapun instruktur kelas menulis dalam kegiatan kali ini adalah Wiwik Puspitasari dari MediaGuru Indonesia. Ia adalah seorang guru sekaligus penulis ratusan judul buku dan telah beberapa kali mendapat penghargaan berskala nasional karena menulis buku.
Tampak hadir dalam acara pembukaan adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Andi Agung. Hadir juga perwakilan dari Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri, Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan, Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bintan, Dinas Perpustakaan dan Arsip kota Tanjungpinang, Ketua APSI Kepri, Koordinator Pengawas Provinsi Kepri, Ketua MKPS Se Provinsi Kepri, Ketua MKKS se- Provinsi Kepri, Kepala Sekolah TK/RA, SD/MI, SMP/MTsN, SMA, SMK, Se - Prov. Kepri, Staf Khusus Gubernur Kepri, Suyono Saeran, juga undangan lainnya. (AP)