Kakankemenag Bintan Pinta Pegawai Tindaklanjuti Kerja sama dengan UIN Raden Fatah Palembang dan STAIN SAR Kepri
(Kemenag
Bintan) – Rabu (6/4/2022), seusai penyampaian kultum oleh Kasubbag TU, Kepala
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin, saat
itu menyempatkan diri memberikan pengarahan. Ia meminta jajaran pegawai untuk
menginformasikan jika ada siswa MA di Bintan yang berminat melanjutkan studinya
ke UIN Raden Fatah Palembang.
Hal tersebut dikarenakaan beberapa saat yang lalu Kantor Kemenag Bintan telah menandatangani memorandum of agreement (MoA) dengan pihak UIN Raden Fatah tersebut. Erman mengajak jajarannya untuk menindaklanjuti kerja sama ini.
“UIN Raden Fatah punya target agar di dalam kampusnya terdiri mahasiswa dari seluruh Indonesia. Untuk itu, kerja sama yang telah dijalin ini harus kita manfaatkan dan ditindaklanjuti,” ucap Erman pada kegiatan yang bertempat di Aula Kemenag Bintan.
Beranjak dari situ, Erman juga meminta kepada jajaran eselon IV untuk berpikir bersama bagaimana memanfaatkan MoU kerja sama dengan kampus STAIN SAR Kepri. Menurutnya, kampus Islam negeri satu-satunya di Kepri yang terletak di Bintan ini harus dimanfaatkan.
“Saya ingin ada 1 program yaitu membuat peta dakwah di Bintan, coba kita rancang ini dengan merangkul dosen-dosen STAIN SAR Kepri. Kita petakan dulu data-data umat beragama, tingkat perekonomiannya di setiap wilayah. Saya ingin bagaimana dakwah ini bisa digerakan bersama-sama, karena kalau sendiri mesti terbatas,” ujarnya.
“Untuk itu saya minta tolong adakan rapat dengan beberapa pihak STAIN SAR untuk membuat program dari MoU yang telah dibuat, STAIN SAR harus bisa memberi warna di Bintan, kita harus bisa memanfaatkannya, kalau tidak bisa memanfaatkan kita yang salah dan rugi,” tegasnya.
Lalu,
Erman mengutarakan mimpinya membangun MIN baru di Bintan. “Keinginan menjadikan
kota santri bukan omong kosong, ada modal untuk mewujudkannya. Luas lahan 12
pondok pesantren kita sama dengan 60 ponpes di Batam. Melihat hal ini tentunya
kita juga bisa mengembangkan madrasah, karena sudah bertahun-tahun kita hanya punya
2 MIN. PR kita adalah bagaimana kita menetaskan madrasah-madrasah baru,”
tutupnya. (AP)