Kakankemenag Bintan Sebut Kunci Kemajuan Pendidikan Berada di Tangan Guru dan Manajerial Madrasah
(Kemenag Bintan) – Kepala
Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag Bintan) Kabupaten Bintan menjadi
narasumber dalam kegiatan Seminar Pendidikan dan Literasi yang digelar dalam
rangka peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke- 77. Dalam penyampaiannya, Erman
menyebutkan kunci kemajuan pendidikan berada di tangan guru yang bermutu dan
manajerial madrasah yang baik.
“Kunci kemajuan madrasah ada di tangan guru yang bermutu dan manajerial madrasah yang baik oleh kepala madrasah. Untuk memjadi guru yang bermutu adalah dengan meningkatkan kualitas diri, jangan menunggu pemerintah (untuk memfasilitasi), majukan diri untuk memajukan orang lain,” kata Erman pada kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium STAIN SAR, Selasa (10/01/2023).
Ucapannya tersebut ditengarai oleh data di lapangan yang menyebutkan baru ada 5 madrasah yang menerapkan Kurikulum Merdeka se-Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
“Baru 5 madrasah yang menjadi pilot project Kurikulum Merdeka se-Provinsi Kepri ini, dasarnya adalah madrasah harus terakreditasi A, akreditasi madrasah di Bintan masih tersendat di akreditasi B,” ujar Erman pada kegiatan yang dilaksanakan bekerja sama dengan MGMP dan KKG PAI Bintan itu.
Pada seminar yang mengangkat tema Menjadi Guru Hebat di Era Milenial itu, Erman mengungkapkan orang hebat bisa melahirkan beberapa karya yang bermutu. Tetapi guru yang bermutu bisa melahirkan orang-orang hebat.
“Guru biasa berbicara, guru bagus menerangkan, guru hebat mendemonstrasikan, dan guru agung adalah yang memberi inspirasi. Memang tidak mudah menjadi teladan, tapi tanamkan inspirasi kepada anak-anak bahwa mereka bisa menjadi orang hebat di kemudian hari,” pesannya.
Terakhir, Erman menyampaikan beberapa pesan bagaimana menjadi guru yang hebat antara lain, mampu beradaptasi dengan perubahan, mampu memahami keadaan dan mengerti kondisi peserta didik, karena setiap anak punya kemampuan dan cara yang berbeda.
“Guru juga harus lebih kreatif dalam proses pembelajaran, melakukan strategi agar bisa lebih mengenal murid, open minded, bisa menjadi penasihat dan pendengar muridnya, dan mampu membangkitkan semangat murid,” pungkasnya. (AP)