Kasi PD. Pontren Hadiri Doa Kebangsaan Bersama GP. Ansor Bintan
Kasi PD. Pontren Hadiri Doa Kebangsaan
Bersama GP. Ansor Bintan
Kemenag Bintan (Humas)_ Pimpinan Cabang (PC) Gerakan
Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Bintan sukses mengadakan doa Kebangsaan Lintas
Agama. Kegiatan itu dilaksanakan di Gedung Nasional Tanjunguban, Bintan, Sabtu
(27/05/2023).
Kegiatan yang bertema "Bintan Bermarwah Pemilu Bermartabat Tahun 2024
dihadiri oleh perwakilan beberapa tokoh agama yang ada di Kabupaten Bintan
seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha, dan ormas kepemudaan.
Hadir juga Kapolres Bintan AKBP Riky Iswoyo, Kasubdit 1
Intelkam Polda Kepri Kompol Joko Priyanto, Kemeg Bintan, Kepala Dinas
Kesbangpol Bintan, PCNU Bintan, dan beberapa ormas yang ada di Bintan.
Dalam sambutannya ketua Ansor Bintan Ustadz Mu'arifin menjelaskan pentingnya
menjaga kerukunan antar umat beragama serta netralitas rumah ibadah menjelang
pemilu tahun 2024.
"Peran tokoh agama dapat menciptakan suasana kesejukan serta mencegah
ujaran kebencian, serta peran ormas dan masyarakat bersama-sama menjaga
toleransi dan mencegah terjadinya polarisasi menjelang pemilu tahun 2024,"
jelas alumni Pondok Pesantren Langitan ini.
"Oleh karenanya melalui Doa Kebangsaan Lintas Agama ini semoga pemilu
berjalan dengan lancar, aman dan damai khususnya di Kabupaten Bintan dan
Indonesia pada umumnya," tambahnya.
Mewakili Kepala, dalam arahannya, Kasi PD. Pontren Kantor
Kemenag Bintan, H. Rostam Efendi mengatakan pertemuan kita sesama anak bangsa di tempat ini dalam
tema doa kebangsaan lintas agama adalah pertanda di tengah-tengah kita ada
rahmat dan kasih sayang Allah.
Nikmat berkasih sayang adalah nikmat besar yang tidakk
bisa dibeli dengan materi sebesar apapun. Dalam surat al-Anfal ayat 63
disebutkan bahwa manusia tidak bisa mempersatukan hati manusia untuk berkasih
sayang meskipun manusia menginfakkan semua materi yang ada dibumi, yang punya
kuasa menyatukan hati manusia hanyalah Allah.
Maka Konsep moderasi beragama adalah sejalan dengan
konsep di atas. “Bermakna kita dalam menjalankan ajaran agama sebatas apa yang
diizinkan oleh Allah, tidak memaksa dan tidak melanggar hak-hak kemanusiaan,”
kata Rostam.
“Dengan optimisme Pemilu 2024 bermartabat insya Allah bisa kita gapai kalau kita sebagai pemuka agama dan ormas memiliki sikap moderat dalam sikap, sehingga menular kebaikan ini kepada jemaah kita,” imbuhnya.
Kontri: Rostam