Kasi PD Pontren Kemenag Bintan Buktikan Kemampuan Kitab Alfiyyah Santri Ponpes Mambaus Sholihin 7 Bintan
(Kemenag
Bintan) – Ahad (27/3/2022), masih dalam semarak haflah akhirussanah ke- V di
Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Tanjung Uban Kecamatan Bintan Utara, Kasi PD
Pontren (Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren) Kantor Kementerian Agama
(Kemenag) Kabupaten Bintan H. Rostam Efendi juga menghadiri khotmil kitab
kuning Alfiyyah dan Imrithy. Pada saat itu ia diberi kesempatan mengajukan
pertanyaan terkait isi kitab kepada para santri yang munaqasah kedua kitab
tersebut.
Para wali santri dan undangan yang hadir pada saat itu disuguhi hal istimewa dan langka yaitu penampilan kebolehan 10 peserta munaqasah khotmil kitab Imrithy dan Alfiyyah. Mereka menjawab pertanyaan dari 4 ustaz dan 2 ustazah serta 1 perwakilan tamu yang diwakili oleh Kasi PD Pontren Kemenag Bintan.
Di hadapan 113 santri tingkat SMP dan aliyah yang mengikuti kegiatan haflah akhirussanah ini, para pengajar menanyakan seputar pelajaran nahwu shorof dari kitab Alfiyyah untuk santri tingkat aliyyah dan kitab imrithy untuk santri tingkat SMP. Termasuk Rostam Efendi selaku Kasi PD Pontren yang juga menguasai kitab kuning.
Pertanyaan yang dilontarkan adalah melanjutkan bait Imrithy dan Alfiyyah lalu menjelaskan maksudnya serta memberi contohnya. Rostam memanfaatkan kesempatan itu untuk memberi pertanyaan tentang kitab Alfiyyah Ibnu Malik.
"Saudara dan saudari dipersilahkan melanjutkan dan jelaskan bait wa maa bitaa wa alifin qod jumi’a, lalu berikan contoh dalam bentuk kalam,” pinta Rostam saat itu.
Para santri yang ditanyai pun menjawab dengan lancar dan tepat. “Arti dari kalimat tersebut adalah kalimat isim yang dijamakan dengan cara menambahkan alif dan ta di akhirnya yang biasa disebut jamak muannats salim ditandai irob rofa nya dengan dommah dan ditandai irob nasab dan jar nya dengan kasroh. Contohnya muslimatun artinya seorang wanita muslim dijamakan menjadi muslimaatun artinya para wanita muslim,” jawab mereka.
Mendengar jawaban sempurna tersebut, para guru dan wali santri merasa bangga. Dalam arahannya, para dewan guru meminta kepada santri yang munaqasah kitab untuk terus belajar dan mematangkan ilmunya sebagai modal untuk bisa mandiri dalam mengkaji ilmu-ilmu agama dari para ulama yang ada sebelumnya. Jangan dulu berbangga karena belajar tiada pernah ada akhirnya.
Selanjutnya mereka yang mendapt predikat the best 10 mendapat apresiasi dari ponpes berupa piagam, piala, dan sejumlah uang. Pada waktu yang bersamaan, Kasi PD Pontren Rostam Efendi berharap semoga kajian kitab kuning di ponpes se-Kabupaten Bintan menjadi prioritas semua pondok pesantren di samping kajian-kajian lainnya seperti tahfiz Qur’an dan Hadis. (AP)