Kegiatan Kemenag Bintan Menyapa Bersama FKPP Digelar di MAN Bintan
Kegiatan Kemenag Bintan Menyapa Bersama FKPP Digelar di MAN Bintan
Kemenag Bintan (Humas) – Kegiatan Kemenag Bintan Menyapa bersama
FKPP Kabupaten Bintan 2024 kembali digelar di Bintan Timur. Pada kegiatan
putaran 4 dilaksanakan pada Selasa, 27 Februari 2024 di MAN Bintan.
Kepala Seksi PHU Kemenag Bintan, H. Muhammad Ridwan mengatakan
sejak 20 Februari, kegiatan Kemenag Bintan Menyapa bersama FKPP telah
dilaksanakan di ponpes Darussilmi, Ponpes Idris dan Kantor Camat Bintan
Pesisir.
“Insyaallah kegiatan ini akan berlanjut hingga 5 maret 2024. Kita
berharap kegiatan ini menjadi momen yang paling baik untuk menerima masukan
dari masyarakat. Selain itu FKPP dapat memperkenalkan ponpes yang ada di Kabupaten
Bintan kepada masyarakat, sesuai harapan Kakan Kemenag untuk menjadikan Kabupaten
Bintan menjadi kota santri,” ujar Ridwan.
Dalam sambutannya, Kepala MAN Bintan, Zulfahmi mengucapkan terimakasihnya
telah hadir di MAN Bintan dalam rangka kegiatan Kemenag Menyapa Bersama FKPP Kabupaten
Bintan.
“Kami selaku tuan rumah menyambut dengan baik, hanya ini yang
dapat disungguhkan dan mohon maaf apabila adanya kekurangan,” ucapnya.
Sementara itu, dalam arahannya Kepala Kemenag Bintan, H. Erman
Zaruddin mengatakan kegiatan dilaksanakan di MAN Bintan dengan harapan semakin
banyak siswa yang MAN Bintan.
“Kita harus belajar. Ciri khas madrasah wajib kita unggulkan, jika
tidak tampak, maka masyarakat tidak akan pernah tau. Wacana terbaru KUA akan
dijadikan pencatatan semua agama bukan hanya agama Islam, namun kita lihat saja
kedepannya,” ujar Erman.
Perkembangan pondok pesantren juga sukup pesat di Bintan.
“Alhamdulillah sejak saya duduk di Bintan, sudah ada tambahan 10
pondok, belum ditambah yang belum dapat izin. Saat ini harus mendapatkan izin
dari pusat yang nantinya akan mengeluarkan SK, karena ingin pondok itu memiliki
standar pendidikan,” ujarnya lagi.
Pondok merupakan sekolah pertama yang ada sebelum sekolah lain ada.
Namun di masa lalu belum dipandang sampai saat ini sudah terbit undang-undang
pesantren. Seluruh tamatan pondok sudah bisa melanjutkan perguruan tinggi.
Dengan adanya 16 pondok di Bintan sama dengan 60 pondok di Batam, karenakan
lahannya yang luas. Pondok pesantren bervariasi, ada yang tradisional dan
modern.
“Masyarakat harus kita perkenalkan dengan pondok pesantren. Kita
lakukan kegiatan ini untuk pengenalan MAN, dan pondok kepada masyarakat. PR
kita untuk menjadi lebih menonjol dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Dibutuhkan input, proses bagus baru output bagus. PR kita juga utk menarik
minat masyarakat,” ucapnya.
Yulia.