Kemenag Bersama IGRA Bintan Gelar Seminar Penerapan Literasi dan Penguatan Pendidikan Karakter
(Kemenag
Bintan) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan bekerja sama
dengan IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal) Bintan menggelar Seminar Literasi
dan Penguatan Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran dan Evaluasi Kinerja Guru
RA, Kamis (13/1/22). Penyelenggaraan seminar yang masih dalam rangka HAB (Hari
Amal Bhakti) ke- 76 ini difasilitasi oleh STAIN SAR Kepri di Auditorium Razali
Jaya.
Mengawali laporannya, Suradi selaku Ketua Panitia kegiatan mengucapkan terima kasih kepada tamu undangan yang telah hadir pada seminar itu yakni, perwakilan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Kepri, Pengawas RA, dan perwakilan Ketua STAIN SAR Kepri. Ia mengatakan, seminar yang disejalankan dengan HAB (Hari Amal Bhakti) ke- 76 Kemenag RI ini dihadiri oleh 16 Kepala RA dan 85 guru RA.
Suradi juga menambahkan, seminar yang ditujukan untuk guru RA ini adalah bentuk dukungan dari Kepala Kantor Kemenag Bintan kepada RA. “Terima kasih kepada Kepala Kantor Kemenag Bintan, seminar ini adalah bentuk dukungan tentang bagaimana guru-guru RA menjadi guru yang mampu bersaing. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian IGRA sebagai juara 1 pada lomba paduan suara tingkat Provinsi Kemenag Kepri,” kata Suradi.
Dikatakannya, tujuan dari seminar ini adalah supaya setiap guru RA lebih mengetahui dan memahami penguatan pendidikan karakter, metode pembelajaran, dan evaluasi kinerja guru RA. Seminar ini diselenggarakan juga dengan harapan kedepannya dapat menjadikan RA sebagai RA yang lebih baik lagi daripada hari ini, sebagai sekolah yang diminati se- Kabupaten Bintan.
“Mohon bimbingannya kepada bapak Kepala Kantor agar RA di Bintan menjadi sekolah favorit. Semoga kegiatan seperti ini kedepannya terus diadakan untuk meningkatkan mutu, pengetahuan, dan pengalaman guru RA kita,” harapnya.
Sebagai penutup sambutan, Suradi mengucapkan teirma kasih kepada STAIN SAR yang telah memfasilitasi kegiatan ini. I mengungkapkan harapannya agar guru-guru RA yang belum menempuh pendidikan sarjana dapat mendaftar S1 PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini) di STAIN SAR.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pengurus IGRA dan jajarannya yang telah kompak menggelar seminar ini. Senada dengan Suradi, ia berpesan kepada guru-guru RA yang belum sarjana dapat melanjutkan pendidikannya di STAIN SAR.
Lebih lanjut, Erman juga meminta kepada guru RA agar pada tahun 2022 melakukan studi banding ke RA yang telah terakreditasi A, misalnya ke RA Istiqomah, sebagai satu-satunya RA dengan akreditasi A di Bintan. “Kita ikuti standar akretidasi ini. Salah satunya dengan meningkatkan SDM guru, untuk itu sebagaimana aturan yang telah berlaku, bagi guru RA yang belum sarjana sebaiknya sekolah lagi S1. Menyangkut kelengkapan sarana prasarana bisa dikomunikasikan dengan Komite,” terang Erman.
“Seminar ini untuk mengingatkan kita agar terus bersinergi untuk melakukan penguatan pendidikan karakter pada pembelajaran di RA, dan evaluasi kinerja guru. Jadikan seminar ini sebagai pemicu dan pemacu untuk menjadi lebih baik,” serunya.
Erman menginformasikan, di Batam lebih banyak jumlah RA dibandingkan TK. Ini membuktikan keberadaan RA sejatinya dinanti masyarakat. Ia mengutarakan bahwa seharusnya RA ada di setiap kelurahan/desa di Kabupaten Bintan.
“RA sebagai tempat pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai agama pada anak, maka dari itu diharapkan keberadaannya di Bintan. Di tangan guru-guru RA lah semua bisa dicapai, jadikan lelah karena lillah. Buatlah yang terbaik,” pungkasnya.
Kemudian seminar diisi oleh 4 narasumber yaitu pertama, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda Kanwil Kemenag Kepri, Sutarti, yang mengupas materi tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Dilanjutkan dengan narasumber kedua, Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Muda Kanwil Kemenag Kepri, Alpian, yang memaparkan tentang Evaluasi Kinerja Guru RA dan seputar tenaga pendidik dan kependidikan dan sertifikasi guru. Setelah itu, giliran narasumber ketiga, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Bintan, Hj. Khotijah yang membahas tentang Kerennya Bermain Sosem (Sosial Emosional).
Seusai ishoma zuhur, seminar dilanjutkan dengan penyampaian materi dari narasumber keempat, Sri Zulfida, yang menguraikan tentang cara Menumbuhkan Budaya Literasi Pada Anak Usia Dini. Sri Zulfida adalah seorang dosen PIAUD di STAIN SAR Kepri. Selama seminar, peserta tampak antusias dan interaktif dalam sesi tanya jawab dengan narasumber. (AP)