Kemenag Bintan Gelar Sosialisasi Perhajian Tahun 2022 dan Bimtek Pendaftaran Haji Digital
(Kemenag
Bintan) – Rabu (16/3/2022), Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan
melalui Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) menggelar sosialisasi
perhajian tahun 2022 dan bimbingan teknis (bimtek) pendaftaran haji digital.
Kegiatan diisi oleh Bidang PHU Kanwil Kemenag Kepri dan dihadiri oleh perwakilan
BPS (bank penerima setoran) haji Bank Muamalat, Bank Riau Kepri Syariah, dan
BSI. Selain itu hadir pula Kepala KUA kecamatan dan pengurus IPHI (Ikatan
Persaudaraan Haji Indonesia) kabupaten dan kecamatan, serta Kabag Kesra Setda Bintan dari unsur
Pemerintah Daerah.
Kegiatan dibuka oleh Kasubbag TU H. Syahjohan mewakili Kepala Kantor Kemenag Bintan. Dalam sambutannya, Johan berharap ibadah haji tahun 2022 ini dapat terlaksana karena jemaah calon haji (JCH) sudah 2 tahun tertunda berangkat haji karena pandemi Covid-19. Pada saat itu ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kabag Kesra Setda Bintan karena selama ini Pemkab Bintan telah mendukung kegiatan ibadah haji mulai dari manasik haji, pemberangkatan, hingga pemulangan.
“Kegiatan sosialisasi perhajian dan bimtek pendaftaran haji digital ini adalah bentuk memberikan pelayanan terbaik kepada umat. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Bidang PHU Kanwil Kemenag Kepri yang telah berkenan menjadi narasumber kegiatan ini. Terima kasih juga kepada bank penerima setoran haji yang telah berkenan hadir, dan tidak lupa juga terima kasih kepada Pemkab Bintan yang sudah mendukung kegiatan haji di Kabupaten Bintan hingga saat ini. Semoga untuk kedepannya, Pemkab Bintan tetap dapat memberikan dukungan dalam hal transportasi, akomodasi, dan kegiatan manasik haji para jemaah haji kita,” ungkap Johan.
Senada dengan Kasubbag TU Kemenag Bintan, Kabag Kesra Setda Bintan Mardiani juga berharap JCH dapat diberangkatkan haji tahun ini karena sudah 2 tahun tertunda. Menanggapi dukungan Pemkab Bintan terkait pelaksanaan ibadah haji ini, Mardiani mengonfirmasi bahwa Pemkab Bintan seperti biasa akan memfasilitasi pemberangkatan dan pemulangan JCH seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Kami akan memfasilitasi dari transportasi, akomodasi, dan sarana prasarana sesuai kemampuan kami, sebagaimana 2 tahun kebelakang kami juga sudah menyiapkan fasilitas namun ibadah haji tidak dapat dilaksanakan karena pandemi Covid-19,” terang Mardiani yang saat itu juga didampingi oleh Kasubbag Bina Mental dan Spiritual Setda Bintan.
“Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenag dan semua pihak yang terlibat karena sudah memberikan kemudahan kepada masyarakat Kabupaten Bintan dalam melaksanakan ibadah haji,” ucapnya.
Selanjutnya, Kabid (Kepala Bidang) PHU Kanwil Kemenag Kepri, H. Afrizal menyampaikan saat itu bahwa kesiapan pelaksanaan ibadah haji di daerah sudah 100% namun ketentuan pemberangkatan haji ada pada Pemerintah Arab Saudi.
“Kita semua berharap ibadah haji tahun ini dapat terlaksana, dan semoga pengumuman pembukaan ibadah haji tidak mepet-mepet, karena sekarang tinggal kurang lebih 2 bulan lagi sampai pada jadwal pemberangkatan haji kloter pertama pada tanggal 6 Juni. Karena kalau mepet-mepet kita sulit melakukan kontrak untuk transportasi, pemondokan, dan konsumsi selama pelaksanaan haji di Madinah dan Mekkah,” papar Afrizal.
“Kita hanya menunggu keputusan pembukaan ibadah haji dari Arab Saudi karena setiap tahun ada MoU nya yang berisi kuota jemaah haji yang diberangkatkan. Namun berapapun itu, baik 30%, 50%, atau 100%, pemerintah siap memberangkatkan jemaah kita. Kalau belum ada penandatanganan MoU tentang pelaksanaan dengan pemerintah Arab Saudi maka pemerintah Indonesia belum bisa memastikan keberangkatan jemaah, yang jelas Menteri Agama telah mengirimkan utusannya ke Arab Saudi untuk melakukan lobi,” jelasnya.
Afrizal juga berharap ibadah haji tahun 2022 ini dapat terlaksana karena semakin sering diundur maka semakin panjang antrian jemaah ibadah haji. Diinformasikannya, di Provinsi Kepri sendiri antrian ibadah haji telah mencapai 22 tahun, sedangkan di Indonesia bagian timur bahkan sudah mencapai 30 hingga 40 tahun.
Terkait bimtek, Afrizal menyebutkan bahwa saat ini pendaftaran haji bisa dilakukan secara online sehingga bisa daftar di mana saja. Ini merupakan salah satu inovasi di bidang haji untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. “Pelayanan haji Indonesia ini diakui yang terbaik dan memuaskan. Kita juga punya aplikasi haji pintar yang bisa diakses untuk mengetahui tahun keberangkatan dan lokasi pemondokan haji. Pelayanan dan penyelenggaraan haji Indonesia Alhamdulillah dipuji negara lain,” ujarnya.
Namun, di luar kepuasan penilaian penyelenggaraan ibadah haji Indonesia, yang menjadi perhatian menurut Afrizal adalah apakah pengetahuan JCH tentang manasik haji sudah cukup. Kendati manasik haji dilakukan 8 kali di tingkat KUA kecamatan dan 2 kali di tingkat kabupaten/kota. Ini perlu menjadi perhatian karena JCH kita terdiri dari berbagai usia dan tingkat pendidikan.
“Untuk itu diadakan program manasik haji sepanjang tahun sehingga jemaah bisa santai mendalami serta memahami materi-materi manasik haji. Mudah-mudahan jemaah kita benar-benar siap melaksanakan ibadah haji, karena haji bukan hanya membawa uang tetapi juga membawa hati, jasmani, iman, dan takwa, sebaik-baik bekal adalah takwa, penundaan haji kemarin mesti ada hikmahnya agar jemaah semakin mendalami ilmu tentang haji,” tutupnya.
Kemudian kegiatan diisi oleh Muhammad Qadar seorang Analis Kebijakan Bidang PHU Kanwil Kemenag Kepri. Ia menjelaskan tentang penyelenggaraan ibadah haji regular dan tata cara pendaftaran haji secara digital melalui aplikasi Haji Pintar kepada peserta. (AP)