Kepala Kantor Kemenag Bintan Hadiri Rakor Kebimasislaman Dilingkungan Kemenag Kepri
Kepala Kantor Kemenag Bintan Hadiri
Rakor Kebimasislaman Dilingkungan Kemenag Kepri
Kemenag Bintan (Humas)_Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan
mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Kebimasislaman di lingkungan Kementerian
Agama Kepulauan Riau. Kegiatan dipusatkan di Hotel Golden View Batam, Ahad, 4
Juni 2023.
Kegiatan rakor menghadirkan Dirjen
Bimas Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin. Untuk
peserta kegiatan diikuti oleh seluruh para pejabat administrator di lingkungan
Kanwil Kemenag Kepri, para Kepala Kantor Kemenag Kabupaten /Kota, para Kepala
Seksi Bimas Islam se Kepulauan Riau dan perwakilan Kepala Kantor Urusan Agama
Kecamatan.
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin
mengingatkan jajarannya itu bahwa sebagai insan Kementerian Agama perlu
mengambil peran dalam konteks berbangsa dan bernegara karena kita diberi amanah
untuk mengurus agama.
“Agama adalah hal yang sangat
fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan secara fundamental
pula agama memiliki peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka mari
bersama kita memainkan peran itu dengan baik. Cek kembali kontribusi apa yang
bisa lakukan,” kata Kamaruddin Amin.
Kamaruddin Amin mengatakan agama
pertama kali diperkenalkan dalam lingkungan keluarga. Ketahanan keluarga
mempunyai korelasi dengan ketahanan nasional. Di Indonesia, kita sedang
menghadapi tantangan yang besar. Tantangan itu berupa angka perceraian yang
tinggi di Indonesia.
“Tahun 2022, ada 516 ribu pasangan
yang bercerai. Demikian pula ada ribuan anak yatim yang juga membutuhkan
perhatian serius pemerintah,” ucapnya.
Tantangan selanjutnya adalah
tingginya perkawinan anak. Padahal dalam undang-undang perkawinan tidak
dibenarkan seorang anak menikah di bawah umur 19 tahun. Boleh menikah di bawah
usia itu jika mendapatkan dispensasi dari Pengadilan Agama. Dengan pernikahan di
usia yang terlalu dini akan menghadapi tantangan yang berat, misalnya
perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, kemiskinan, stunting karena rumah
tangga belum benar-benar siap.
Kamaruddin Amin juga menyinggung
kasus stunting. Menurutnya ada sekitar 4 – 5 juta balita di Indonesia, dimana
angka stuntingnya mencapai 21% dari angka tersebut. Memang angkanya terus turun
tetapi masih mengkhawatirkan.
“Komitmen pemerintah jelas, dan
Presiden sudah memerintahkan agar angka stunting bisa diturunkan di bawah 17%
tahun depan. Angka itu juga menunjukkan sebanyak 19 ribu balita saat ini dalam
kondisi stunting,” ucapnya lagi.
Tugas Kementerian Agama, kata
Kamaruddin Amin antara lain menurunkan angka perceraian. Dia mengajak
jajarannya untuk menekan perceraian, supaya tidak banyak keluarga yang bercerai
yang memiliki korelasi dengan stunting, kekerasan dalam rumah tangga.
“Para KUA, penghulu dan penyuluh
wajib mengintervensi kondisi tersebut. Misalnya di KUA kita memiliki instrument
bimbingan perkawinan (binwin) bagi catin. Melalui instrument binwin catin, para
penghulu dan penyuluh harus bisa mentransformasi itu sehingga catin paham
tetang sakralitas pernikahan, keselamatan reproduksi, manajemen ekonomi
keluarga, dan pengetahuan agama yang cukup,” ungkapnya.
“Beri pemahaman kepada catin bahwa
keputusa untuk menikah merupakan keputusan terbesar anak manusia, menentukan
calon istri dan suami yang keputusan itu harus dijaga dan dihormati. Pernikahan
adalah perjanjian yang paling sakral, paling mulia, berjanji atas nama Allah,
dimana Tuhan menjadi bagian dari perjanjian itu dan catin wajib memahami itu,”
ujar Dirjen Bimas Islam.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala
Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin mengatakan pihaknya terus berupaya memberikan
pemahaman kepada calon pengantin betapa pentingnya berkeluarga. Untuk
penanganan stunting telah dilakukannya dengan menjalin kerja sama dengan berbagai
pihak. Pada level kecamatan, kata Erman pembahasan stunting dilakukan setiap
bulan pada Kantor Urusan Agama di seluruh wilayah Bintan dalam mewujudkan zero
stunting 2024 di Bintan.
“Memang diperlukan sinergitas dan
kita akan terus mendukung apa yang direncanakan oleh Pemerintah dalam rangka
meningkatkan kualitas keluarga, kualitas pasangan calon pengantin. Harapannya
tingkat perceraian di Bintan akan terus diturunkan dengan pelibatan peran keluarga
sebagai pondasi ketahanan nasional,” pungkasnya.
Prahum_Hatiman