Kepala Kemenag Bintan Buka Kegiatan MQK Antar Pondok Pesantren Se Bintan
Kepala Kemenag Bintan Buka Kegiatan
MQK Antar Pondok Pesantren Se Bintan
Kemenag Bintan (Humas)_Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin membuka secara resmi
kegiatan seleksi Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) antar Pondok Pesantren se
Kabupaten Bintan, Rabu, 31 Mei 2023. Hadir sejumlah undangan antara lain Sub
Koordinator PD. Pontren Kanwil Kemenag Kepri, H. Sunarjo, Pejabat Pengawas,
Pengawas Madrasah, Pimpinan Pondok Pesantren dan santri yang mengikuti seleksi.
Dalam sambutannya, Kasi PD. Pontren
Kantor Kemenag Bintan, H. Rostam Efendi mengatakan rangkaian pelaksanaan MQK sudah
dilaksanakan sejak tanggal 26 – 29 Mei 2023 berupa pendaftaran peserta melalui
google form.
Hadir dalam kegiatan tersebut 71
santri. Lokasi seleksi dibagi ke beberapa tempat, antara lain di aual besar dan
aula mini serta musholla Kantor Kemenag Bintan.
Para tim penilai meliputi H. Rostam
Efendi (Kemenag Bintan), Sanusi (Ibnu Kasim NW), Zainul Hadi (Ibnu Kasim NW), Fathorrazi,
S.Pd (Madani Tebuireng Bintan), Luqmanul Hakim, S.A., S.Sy (Madani Tebuireng
Bintan), Yaman (Khadimul Ummah Kepri), Saepuddin, QH., M.Ag (Syaikh Zainuddin),
Abd. Majid, S.HI. MA (Mambaus Sholihin 7 Bintan), Heru Marantama (Darul Fikri),
Galih Setia Budi (Khadimul Ummah) dan Wan Ikhwanul Fazli (Khadimul Ummah).
Dalam kesempatan yang sama, Sub
Koordinator PP. Pontren Kanwil Kemenag Kepri, H. Sunarjo mengapresiasi upaya
Kantor Kemenag Bintan yang melaksanakan MKQ antar pondok pesantren se Kabupaten
Bintan.
Dia mengatakan Kanwil Kemenag Kepri
akan melaksanakan MQK secara daring dalam rangka mempersiapkan MQK Nasional
yang akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Sunan Drajad Kabupaten Lamongan,
Jawa Timur pada 8 – 16 Juli 2023 mendatang.
“Kemungkinan kita tidak akan
menggelar MQK sebanyak cabang yang dilombakan secara nasional. Kita akan
melakukan seleksi pada cabang tertentu yang memiliki potensi dimenangkan. Pengiriman
kafilah pun disesuaikan dengan kemampuan anggaran dan cabang-cabang yang
diunggulkan berdasarkan kemampuan para santri Kepulauan Riau,” kata Sunarjo.
Sementara itu, Kepala Kemenag Bintan,
H. Erman Zaruddin dalam arahannya mengatakan tujuan diselenggarakannya kegiatan
MQK untuk mewujudkan santri yang tafaqquh fiddin.
“Kepada seluruh santri diberikan
piagam penghargaan sebagai bentuk penghargaan atas partisipasinya. Meskipun
tanpa dukungan anggaran yang memadai, dengan kemauan, kerja keras dan niat yang
tulus kita dapat melaksanakan kegiatan seleksi MQK dengan baik,” ujar Erman
Zaruddin.
Diharapkan dengan MQK semakin
mengasah kemampuan para santri. Dengan demikian tujuan menjadikan santri ulama
yang menguasai ilmu agama dan memiliki pemahaman dan keterampilan dapat
diwujudkan.
Erman mengatakan MQK menjadi kegiatan
perdana yang diharapkan dapat menjadi batu pijakan dalam mendalami kitab-kitab
kuning.
“Ada 16 pondok pesantren di Kabupaten
Bintan, tetapi hanya 5 pondok pesantren yang berpartisipasi. Artinya kita akan
mengecek kembali apakah sudah seluruhnya pondok pesantren di Kabupaten Bintan melaksanakan
pembelajaran kitab kuning. Penyelenggaraan pembelajaran kitab kuning menjadi
salah satu syarat berdirinya pondok pesantren,” imbuhnya.
Erman berharap Bintan bisa segera
diproyeksi menjadi kota santri. Saat ini Toapaya menjadi episentrum pertumbuhan
pondok pesantren di Bintan. Pondok pesantren di Bintan terus bergerak secara
berkesinambungan.
FKPP sebagai wadah organisasi bagi diterjalinnya
dialog antara pimpinan pondok pesantren sudah semakin eksis. Lebih jauh, Erman
berharap FKPP bersama pondok pesantrennya mampu menjadi lokomotif ekonomi
syariah di Bintan.
“Pondok pesantren Sunan Drajad di Lamongan
di Jawa Timur menjadi tuan rumah. Ponpes Sunan Drajad merupakan pondok
pesantren yang memiliki 16 ribu santri. Meskipun dilaksanakan sebatas seleksi
tetapi harapannya menjadi pemicu untuk diselenggarakan setiap event keagamaan
agar kualitas santri semakin meningkat,” pungkasnya.
(Prahum_Hatiman)