Kepala Kemenag Bintan Buka Pelatihan Tematik MI Yang Diselenggarakan Loka Diklat Keagamaan Pekanbaru
Kepala Kemenag Bintan Buka Pelatihan Tematik MI Yang
Diselenggarakan Loka Diklat Keagamaan Pekanbaru
Kemenag Bintan (Humas)_ Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Bintan, H. Erman Zaruddin membuka secara resmi kegiatan pelatihan dan pembelajaran
tematik MI yang diselenggarakan Loka Diklat Keagamaan Pekanbaru.
Kegiatan tematik MI kali ini merupakan angkatan VI untuk wilayah
kerja Kantor Kemenag Bintan. Kegiatan dilaksanakan 19 – 24 Juni 2023.
Ketua Panitia kegiatan, Suryandi dalam sambutannya mengatakan tujuan
dilaksanakannya kegiatan antara lain untuk meningkatkan kompetensi, keahlian
dan sikap guru MI khususnya dalam bidang tematik. Selanjutnya, kata Suryandi,
dilaksanakannya kegiatan untuk memperteguh tugas ASN sebagai perekat persatuan
dan kesatuan bangsa.
“Sekaligus untuk menciptakan tenaga pendidik yang profesional,
andal, berintegritas dan bertanggung jawab. Peserta kegiatan berjumlah 30 orang.
Sengaja kami memilih Kabupaten Bintan karena jumlah guru MI di Bintan sudah
cukup untuk diselenggarakannya diklat,” ujarnya.
Suryandi mengatakan untuk kegiatan pelatihan bagi guru akan
didorong mengarah pada penerapan kurikulum merdeka.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin dalam
arahannya mengharapkan para guru madrasah mampu memberikan pengabdian terbaik
kepada bangsa dan negara. “Isi kemerdekaan dengan pengabdian kepada bangsa dan
negara sebagai bentuk perjuangan sebagaimana para pahlawan telah memperjuangkan
kemerdekaan bangsa Indonesia,” pesannya.
Erman menyebutkan pelatihan pada dasarnya dapat dilakukan dalam banyak
bentuk baik di kelas, hibrid maupun melalui media sosial. Penerapan Kurikulum
Merdeka, menurutnya menuntut para guru
untuk lebih kreatif dalam mengajar.
Dia juga menyebut posisi Kabupaten Bintan sebagai daerah pariwisata
internasional dimana PAD Kabupaten Bintan lebih besar dari sektor pariwisata.
Sebagai daerah wisata banyak tantangan yang dihadapi siswa madrasah sebagai
generasi muda yang rentan.
“Untuk itu perlu penanaman karakter bangsa yang kuat melalui
penananam nilai-nilai agama pada diri siswa. Fenomena yang terjadi saat ini, masyarakat
lebih banyak menitipkan anak-anak mereka di SD IT bukan lagi di MI. Harusnya
nilai-nilai agama lebih banyak diperoleh di madarasah dari pada di sekolah umum
meskipun berbasis keagamaan Islam. Saya kira ini pekerjaan rumah bersama untuk
memecahkan fenomena itu,” jelas Erman Zaruddin.
“Sebagai guru madrasah kita wajib memiliki rasa bangga. Di Bintan
masih kekurangan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan khususnya di
madrasah baik MI, MTs dan MA. Wajib ada upaya lebih keras agar madrasah menjadi
pusat perhatian masyarakat dan menarik minat lebih banyak orang tua siswa agar
menyekolahkan anaknya di madrasah,” imbuhnya lagi.
Menariknya, kata Erman minat masyarakat saat ini terfokus pada
pondok pesantren yang tumbuh lebih cepat di Bintan. Terakhir, dia berharap
madrasah menjadi pusat implementasi moderasi beragama. MIN Berakit sudah
menjadi contoh pusat moderasi beragama dengan adanya 11 siswa non muslim yang
menuntut ilmu di MIN Berakit. Bintan juga menyumbang angka terhadap kerukunan
di Kepulauan Riau sehingga menjadi yang terbaik secara nasional.
Prahum_Hatiman