Kepala Kemenag Bintan Launching Buku Santri Berpantun di Ponpes Al Ihsan
Kepala Kemenag Bintan Launching Buku Santri Berpantun di Ponpes Al Ihsan
Kemenag Bintan (Humas)_Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, H. Erman Zaruddin turut melaunching Buku Santri Berpantun Antologi Pantun Santri Pondok Pesantren Al Ihsan Bintan, Toapaya 12 April 2023.
Dalam sambutannya, salah satu pimpinan pondok pesantren, Ustadz Melvin mengatakan buku tersebut merupakan hasil karya santri, guru dan ustadz. Tujuannya untuk mengembangkan ide dan gagasan santri dalam bentuk tulisan terutama pantun.
“Terbitnya buku santri berpantun merupakan jawaban atas tantangan Kepala Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin dalam bidang literasi. Prakteknya dalam satu hari santri bisa menulis sebanyak 1 halaman,” kata Melvin.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite, Robby Patria yang turut membedah buku tersebut mengatakan hadirnya buku tersebut menjadi penanda kemajuan generasi muda, karena para penulisnya santri sejenjang SLTP.
“Secara umum penulisan sudah baik namun ada sampirannya yang belum tepat. Saya terus mendorong santri untuk terus berpantun karena merupakan budaya Melayu,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin dalam arahannya mengucapkan terima kasih karena tantangannya yang disampaikan saat wisuda santri Ponpes Al Ihsan terjawab sudah dengan lahirnya buku tersebut.
Erman memuji buku tersebut karena memiliki design sampul yang sudah memenuhi standar yang baik, tetapi dia menyarankan agar setiap buku yang diterbitkan memiliki ISBN sebagai standar internasional.
“Saat ini sudah dipermudah dengan QRCBN sebagai pengganti ISBN dan menjadi solusi untuk penerbitan buku yang jumlahnya terbatas. Jadi jika penerbiatannya indie bisa menggunakan QRCBN,” ujar Erman Zaruddin.
Erman menambahkan perlu adanya variasi kata dan kalimat yang digunakan dalam pantun agar lebih hidup dan berwarna.
“Memang perlu pelatihan. Saya siap memfasilitasi digelarnya
pelatihan menulis bersama MediaGuru untuk melatih santri selama dua hari. Supaya
santri Al Ihsan menjadi pelopor literasi di Kepulauan Riau. Biasakan menulis
setiap waktu,” ucapnya.
Erman Zaruddin yang merupakan tokoh penggerak literasi nasional menjelaskan pantun tidak saja berisi nasehat semata. Konten pantun bisa saja berisi lelucon berupa pantun jenaka.
“Saya mengucapkan selamat atas terbitnya karya pertama ini, semoga tahun depan bisa menerbitkan buku antologi puisi, syair dan lain sebagainya. Santri Al Ihsan adalah generasi muda yang memelihara budaya karena pantun merupakan warisan budaya dunia tak benda yang telah disahkan oleh Unesco. Dengan cara berpantun banyak maksud disampaikan tanpa menyakiti perasaan orang lain,” imbuhnya.
“Awalnya
pantun merupakan tradisi lisan namun sekarang sudah banyak diterbitkan dalam
bentuk buku terutama antologi pantun, hanya saja perlu ilmu pengerahuan agar
memiliki rima yang kuat,” pungkasnya.
(Prahum_Hatiman)