Kepala KUA Toapaya Hadiri Loka Mini Lintas Sektoral Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting
Kepala
KUA Toapaya Hadiri Loka Mini Lintas Sektoral Koordinasi Percepatan Penurunan
Stunting
Kemenag
Bintan (Humas)_Kepala KUA Kecamatan Toapaya, H. Zainal Nahra, menghadiri
kegiatan Lokakarya Mini Lintas sektoral Tahun 2023 yang digagas BKKBN Kabupaten
Bintan, Selasa (16/05/2023).
Dalam
kegiatan itu, Zainal membicarakan program Bimbingan Kesehatan dan Pemahaman
Stunting kepada calon pengantin (catin) sekaligus mensingkronkan data catin
yang ada di Kantor Urusan Agama Kecamatan Toapaya dengan data yang telah diinput
dengan Aplikasi Elsimil.
Lokakarya
Mini tersebut berlangsung di Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (KB) Desa
Topaya Selatan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Camat Toapaya, diwakili oleh
PLT Kasi Kesejahteraan Sosial, UPTD Puskes Toapaya, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan
Toapaya, Penggerak PKK Kecamatan
Toapaya, bidan dan tim pendamping Kksehatan
se kecamatan Toapaya.
Bidan
Puskesmas Toapaya di dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Data Bayi = Berat
Badan Lahir Rendah terdapat 9 bayi dan Balita yang Berat Badan Lahir Rendah terdapat
18 Balita. Sementara itu berdasarkan aplikasi Elsimil terdapat 13 pasang catin.
Menyikapi
hal tersebut, Kepala KUA Toapaya, Zainal Nahra, dalam pemaparannya menerangkan,
Kementerian Agama sangat peduli tentang masalah kesehatan. Hal ini ditunjukkan
dengan salah satu persyaratan nikah yaitu setiap calon pengantin wanita harus
melakukan suntik Tetanus Toksoid (TT).
“Kesehatan
merupakan bagian penting bagi keluarga. Keluarga wajib mampu memahami
terjadinya stunting sehingga dapat mencegahnya,” ujar Zainal.
Momentum
itu juga dimanfaatnya untuk menyingkon data catin yang ada di Kantor Urusan
Agama Kecamatan Toapaya dengan petugas input data Elsimil bahwa catin sampai
April 2023 sudah tercatat 27 pasang.
Di
dalam pertemuan tersebut disepakati
bagaimana catin yang ada di Kecamatan Toapaya semuanya wajib terdata dengan
baik, dan terinput pada aplikasi Elsimil sehingga bisa mengurangi atau
mengantisipasi terjadinya bayi Berat Badan Lahir Rendah baik terhadap bayi maupun
balita.
“Dan
bahwa mulai dari RT sampai kepada pihak kecamatan, semua yang terkait saling
memberikan data jika ada yang akan menikah dan tim pendamping kesehatan
melakukan tugas sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Semua
peserta sama-sama mengharapkan kendala-kendala yang ada dapat diatasi secara
bersama sama karena hasil yang baik tidak bisa berjalan dengan sendirinya tanpa
adanya kerjasama yang baik.
Kontri:
Zainal Nahra