Kepala MIN 2 Bintan, Asro Jelaskan Keberhasilan Program Tahfidz di Madrasahnya
Kepala MIN 2 Bintan, Asro Jelaskan Keberhasilan
Program Tahfidz di Madrasahnya
Kemenag Bintan (Humas) – Kepala MIN 2 Bintan, Asro
mengatakan MIN 2 Bintan telah melakukan sejumlah inovasi selama beberapa tahun
terakhir. Dia bercerita pada 2017 dia bersama majelis guru memulai program
tahfidz juz 30 bagi siswa MIN 2 Bintan di Pulau Pangkil.
Hal itu dikatakannya saat menjelaskan capaian program
MIN 2 Bintan kepada sejumlah ASN Kemenag Bintan dalam kegiatan silaturahmi dan
doa bersama jelang Ramadhan 1445 H di aula Kantor Kemenag Bintan, Jumat, 8 Maret
2024.
Dia mengatakan sebenarnya banyak inovasi yang
dicobanya. Pernah pula dibentuk sains club di MIN 2 Bintan, tetapi setelah
dievaluasi tidak menunjukkan kemampuan siswa. Salah satu sebabnya masalah
sosial di Pangkil adalah orang tua kurang mendukung anaknya bersekolah.
“Akhirnya setelah gagal dari sisi akademik dengan
sains club tadi yang biaya juga mahal, akhirnya kita tampilkan keunggulan dalam
bidang tahfidz Alquran sejak 2017,” kata Asro.
Program tahfidz dimulai dengan musyawarah bersama
orang tua dan majelis guru. Setelah setuju program dimulai dengan tahsin quran
sepekan sekali terhadap guru dan siswa untuk pemanasan. Ternyata banyak bacaan
guru dan siswa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya.
Setelah persiapan dianggap matang, lalu diundanglah
orang tua untuk membahas program lanjutan berupa tahfidz Quran. Dia mengatakan
program unggulan madrasah menjadi daya jual madrasah pada masyarakat. Pada 2018
dimasukkan program tahfidz dengan sistem 1 hari 1 ayat untuk siswa kelas 1,2,3
sementara untuk siswa kelas 4,5,6 menggunakan sistem 1 hari 2 ayat.
“Sejak itu kami pasang wireless juz 30 sejak pagi yang
dikumandangkan sebelum pelajaran dimulai, saat istirahat dan saat akan masuk
waktu salat Dzuhur. Ini membantu hafalan siswa. Selanjutnya guru mentalaqqi
para siswa secara berulang-ulang ketika anak akan pulang ke rumah dengan
setoran 1 ayat,” ujarnya.
Saat ini tahfidz sudah dimasukkan dalam program
ekstrakurikuler. Trik di masyarakat setiap ada hari besar Islam maka anak-anak
akan tampil menunjukkan kemampuan tahfidznya. Dengan seringnya siswa tampil di
masyarakat maka promosi di masyarakat semakin kuat.
“Kuncinya adalah istiqomah. Dengan posisi yang cukup
kuat itu, program amtsilati arahan Kanwil Kemenag Kepri sudah dilaksanakan
dalam muatan lokal. Amtsilati adalah cara-cara mudah membaca kitab kuning. Kami
kembangkan amtsilati untuk anak-anak yang sudah lancar membaca Alquran dengan
mengembangkan sistem lagu asal nadzomnya tepat,” jelasnya.
Hatiman.