Kepri Terpilih Menjadi Salah Satu Lokasi Pengukuran Indeks Harmoni 2024
Kepri
Terpilih Menjadi Salah Satu Lokasi Pengukuran Indeks Harmoni 2024
Kemenag Bintan (Humas) - Pelaksana
Tugas (Plt) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi
Kepulauan Riau (Kepri), Hafrizal, membuka secara resmi acara Monitoring dan
Evaluasi Pengukuran Indeks Harmoni Tahun 2024 untuk wilayah Provinsi Kepulauan
Riau. Kegiatan berlangsung di aula Wan Seri Beni, kantor Gubernur Provinsi
Kepri, Istana Kota Piring, gedung Sultan Mahmud Riayat Syah, Dompak, Kamis
(11/7/2024). Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Kemenag
Bintan, H. Erman Zaruddin yang ikut mengikuti pembahasan tersebut.
Dalam sambutannya, Hafrizal
menyampaikan ucapan terima kasih kepada kemendagri yang telah menunjuk Kepri
sebagai lokasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi indeks harmoni 2024.
"Kepri adalah miniatur
Indonesia, karena seluruh agama, suku, dan bangsa yang sah ada di sini,"
ungkap Hafrizal.
Ia mengatakan, kemajemukan
yang kaya di Kepri mencerminkan keanekaragaman yang ada di Indonesia.
“Alhamdulillah, pada tahun
2022 lalu, Kepri meraih predikat nomor satu dalam hal kerukunan umat
beragama," tambahnya.
Prestasi ini menunjukkan
pentingnya harmoni di antara masyarakat Kepri, yang dapat menjadi contoh bagi
daerah lain di Indonesia.
Hafrizal berharap agar
Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat memiliki perhatian yang sama dalam mendukung
harmoni di Kepri.
“Peran serta ASN sangat
penting dalam menjaga dan memperkuat kerukunan di tengah masyarakat yang
beragam ini," ujarnya.
Sementara itu, Asisten I
Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Kota Tanjungpinang, Thamrin Dahlan,
mengatakan keharmonisan masyarakat di Kepri sudah terjalin sejak lama, bahkan
sejak masa Kesultanan Riau Lingga.
"Ini terbukti dengan
adanya perjanjian Melayu Bugis. Kehidupan masyarakat Melayu yang terbuka dan
menerima siapa saja dan apa adanya merupakan pondasi penting dalam menjaga
keharmonisan masyarakat Kepri, dari masa lalu hingga masa yang akan datang,"
ujarnya.
Dalam acara tersebut,
narasumber dari Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri serta akademisi
memaparkan terkait sistem pengukuran dan alat ukur indeks harmoni bagi
pemerintah daerah kabupaten dan kota.
Mereka juga menguraikan
manfaat dari pengukuran harmoni, seperti menjaga stabilitas sosial,
meningkatkan koordinasi antar lembaga, mendukung investasi dan pembangunan,
serta meningkatkan citra daerah.
Hatiman