Koordinator Stafsus Menag Ungkap Peran Kemenag Signifikan Jadi Rujukan Jika Terjadi Isu Agama
(Kemenag Bintan) – Seusai
memberi materi Penguatan Moderasi Beragama Bagi Warga Kampus di STAIN SAR, Koordinator
Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama (Menag) H. Adung Abdul Rochman mengunjungi
Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kepulauan Riau
(Kepri).
Bertempat di Aula Kanwil Kemenag Kepri, Adung memberi pembinaan moderasi beragama bagi ASN Kanwil Kemenag Kepri. Tampak hadir pada pembinaan tersebut Kepala Kantor Kemenag Bintan H. Erman Zaruddin dan jajaran eselon IV, kepala madrasah, serta perencana.
Membuka kegiatan, Kakanwil Kemenag Kepri H. Mahbub Daryanto mengatakan, dari hasil survei profesionalisme dan moderasi beragama, masih terdapat 30% ASN yang mendapat nilai rendah pada kedua hal ini, termasuk di kalangan penyuluh agama. Sehingga dirasa masih perlu ada pembekalan tentang moderasi beragama.
“ASN Kemenag di Kepri harus ada bekal tentang moderasi beragama, apalagi di tahun politik ini tempat ibadah rentan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin mendulang suara,” ucap Kakanwil, Senin (9/01/2023).
Dalam momen itu, Kakanwil menyampaikan harapannya pencapaian indeks kerukunan umat beragama pada tahun 2023 ini mengalami kenaikan. “Mudah-mudahan lebih tinggi daripada tahun lalu yakni 76.46%. Selain itu, semoga kontrak perjanjian kinerja tahun ini juga melebihi target 100% sama halnya pada tahun 2022 lalu yaitu 105.7%,” harapnya.
Koordinator Stafsus Menag, Adung Abdul Rochman dalam pembinaannya menyampaikan persoalan moderasi beragama banyak dan mesti diselesaikan dengan waktu yang tidak begitu panjang sesuai masa jabatan Menteri. Selain penguatan moderasi beragama, Adung mengungkapkan ia bersama Stafsus lainnya membantu Menag dalam mengelola tata pemerintahan Kemenag.
“Gus Menteri ingin meninggalkan legacy-legacy yang baik, salah satunya memperbaiki tata Kelola pemerintahan di Kemenag. Arahan Menag ingin memastikan tidak ada transaksional dalam pengangkatan/promosi jabatan,” tegasnya.
Terkait kerukunan umat beragama, Adung berpesan agar jangan sampai menunda jika ditemukan masalah di lapangan. “Jangan sampai menunda, segera cari mitigasinya, karena masalah agama adalah masalah yang sangat sensitif sehingga harus dirawat. Masyarakat kita majemuk, di antara keragaman itu yang paling potensial terjadi stabilitas adalah agama,” terangnya.
Adung mengungkapkan jika ada isu agama di suatu wilayah, yang paling terdepan menjadi rujukan adalah Kemenag. Oleh karena itu, ASN Kemenag harus memastikan jangan sampai agama menjadi alat mencapai kekuasaan, terutama pada tahun politik ini.
“Kemenag punya peran yang sangat signifikan karena dalam aktivitas politik rentan menggunakan isu agama. Jangan sampai terjadi dua polarisasi (cebong dan kampret) yang telah terjadi diteruskan pada tahun politik ini, karena dapat merusak warisan keharmonisan di negeri ini,” serunya.
Untuk menghindari agenda politik di rumah ibadat, Adung mengajak semua kebijakan dan program-program Kemenag dipusatkan di rumah ibadat, dengan demikian umat beragama akan disibukkan dengan berbagai kegiatan positif sehingga tidak terprovokasi dengan agenda politik.
“ASN Kemenag harus turun (ke rumah ibadat), itu caranya (menghindari perpecahan dengan isu agama di tahun politik). Ucapan dan tindakan orang Kemenag masih dihormati dan punya power (di masyarakat), gunakan untuk menyuarakannya sehingga tidak terjadi polarisasi yang tajam,” katanya lagi.
Adung menegaskan, ASN Kemenag harus punya iktikad dan komitmen program moderasi beragama terjadi dan semua masyarakat moderat, ini adalah tugas penting bagi semua umat untuk menjaga situasi moderat, toleran, dan rukun yang sudah tercipta.
Terakhir, Adung menguatakan Kemenag harus punya tenaga humas yang cakap, sehingga prestasi terbaik Kemenag dapat terpublikasikan dengan baik yakni prestasi dalam hal kinerja dan pelayanan publik.
“Prestasi-prestasi terbaik dan hal-hal positif dari tingkat kantor, madrasah dan KUA (Kantor Urusan Agama) dapat mengisi wajah Kemenag Kepri. Karena hal baik ini akan menajdi inspirasi untuk saudara ASN Kemenag di tempat lainnya. Berlomba-lomba membuat prestasi yang sama, ini cara memotivasi yang baik. Selain publikasi kinerja juga publikasikan pelayanan publiknya,” tandasnya. (AP)