Berita

Kultum 25 Ramadan di Kemenag Bintan Kupas 3 Tanda Kebahagiaan

Berita

(Kemenag Bintan) – Rabu (27/4/2022), ceramah rutin Ramadan yang bertepatan pada 25 Ramadan 1443 H di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan diisi oleh H. Parman Effendi, staf Seksi Pendidikan Madrasah. Pada saat itu ia mengupas 3 tanda kebahagiaan di hadapan pegawai internal pada kegiatan yang bertempat di Aula Kemenag Bintan.

Sebagai pengantar tausiahnya, Parman menyampaikan terlebih dahulu bahwa kegiatan majelis ilmu seperti ini penting dan manfaatnya besar, karena keimanan dapat stabil jika dilandasi dengan ilmu. Ilmu itu penting agar bisa beribadah kepada Allah dengan baik dan benar.

“Dengan seringnya kita mendengarkan tausiah agama dapat meningkatkan pemahaman kita terhadap agama. Orang yang paham ilmu tentunya akan memprioritaskan hal yang lebih utama/penting dan menjadi kewajiban saat itu,” ucap Parman.

Parman pun kemudian menguraikan tentang 3 tanda kebahagiaan. Pertama, apabila seorang hamba merasa bahagia dan nyaman melaksanaan perintah Allah. “Perintah Allah itu hampir semuanya berlawanan dengan hawa nafsu, tetapi kalau kita nyaman-nyaman saja melaksanakannya maka kita mendapat kebahagiaan yang sesungguhnya,” ujarnya.

Menurut Parman, ada 3 tingkatan keimanan dalam beribadah/menjalankan perintah Allah. Antara lain, tahap pertama ketika hanya menuntaskan kewajiban saja dan belum memahami perintah itu sendiri, tahap kedua melaksanakannya karena mendapatkan manfaat dari perintah Allah tersebut (imbalan pahala, surga dan neraka), dan tahap ketiga menjalankan perintah Allah karena menemukan kenikmatan di dalamnya,

Parman kemudian melanjutkan, tanda kebahagiaan kedua adalah ketika merasa tidak bahagia ketika berbuat maksiat. “Perbuatan dosa itu bertentangan dengan hati nurani. Pada hakikatnya hati nurani itu suci, bersih, dan jujur, ia tidak bisa berbohong. Kita akan merasa tidak nyaman ketika berbuat maksiat. Tetapi jika masih merasa santai saja ketika berbuat maksiat dan malah merasa bangga atas dosa yang dilakukan, maka berhati-hatilah karena tandanya hatinya sudah terhijab dari kebenaran,” terangnya.

Tanda kebahagiaan yang ketiga adalah apabila seorang hamba menerima atau qonaah terhadap ketentuan Allah Swt. “Pada hakikatnya semua ketetapan yang baik dan buruk sudah diatur Allah, namun kita harus berikhtiar terlebih dahulu dan tidak boleh pasrah menerimanya saja. Ketika sudah berusaha keras, disitulah sikap qonaah bekerja, bagaimana kita tawakal dalam menghadapi ujian/musibah,” tutupnya. (AP)

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan