Menjadi Narasumber Kegiatan TPKK Kecamatan, Kepala KUA Binsir Harap Anggota PKK Tingkatkan Kesejahteraan Mental dan Spiritual
Menjadi Narasumber Kegiatan TPKK
Kecamatan, Kepala KUA Binsir Harap Anggota PKK Tingkatkan Kesejahteraan Mental
dan Spiritual
Kemenag Bintan (Humas)--Tim Pembinaan
dan Kesejahteraan Keluarga (TPKK) Kecamatan Bintan Pesisir kembali mengadakan
kegiatan pertemuan bulanan rutin. Kegiatan kali ini dipusatkan di Aula Kantor
Kecamatan di Desa Kelong, Selasa (24/10/2023).
Pada kesempatan tersebut hadir Ketua
TPKK Bintan Pesisir Heany Jufriati, AMK dan pengurus TPKK Kecamatan lainnya.
Hadir juga pengurus TPKK Desa seluruh Kecamatan Bintan Pesisir yaitu dari Desa
Kelong, Desa Numbing, Desa Air Glubi dan Desa Mapur. Pada Pokja I TPKK Bintan
Pesisir pada pertemuan kali ini memilih tema “Pembinaan Fardhu Kifayah atau
Penyelenggaraan Jenazah”.
Dalam sambutan dan arahannya, Ketua
Tim Penggerakan PKK Kecamatan Bintan Pesisir Heany Jufriati, AMK memberikan
apresiasi atas kegiatan tersebut dan materi tentang fardhu kifayah ini sangat
berguna dan bermanfaat bagi ibu-ibu. Agar dapat dipahami dan dapat
diaplikasikan dalam masyarakat. Pemahaman tentang fardhu kifayah ini merupakan
salah satu keahlian yang harus dimiliki karena setiap orang pasti membutuhkannya.
Kepala KUA Kecamatan Bintan Pesisir
H. Ramli Hamid menjadi narasumber pada kegiatan pertemuan rutin bulanan TPKK
Kecamatan Bintan Besisir tersebut. Materi yang disampaikan atas permintaan
panitia adalah tentang penyelenggaraan jenazah atau fardhu kifayah.
Mengawali materinya Ramli mengucapkan
terimakasih kepada panitia karena telah memberikan waktu dan kesempatan untuk
mengisi kegiatan tersebut. Dengan adanya kegiatan tersebut yang benuansa
keagamaan maka anggota PKK tidak hanya dapat mewujudkan kesejahteraan keluarga
dari sisi material saja dengan berbagai pola kegiatan pembinaan yang dilakukan.
Semua kegiatan tersebut berorientasi pada peningkatan ekonomi dan kesehatan
keluarga secara fisik atau material, namun kesejahteraan spiritual juga sangat
penting untuk ditingkatkan dan diberdayakan lewat pembinaan-pembinaan.
“Jika kita hanya memiliki
kesejahteraan material saja tanpa diiringi dengan kesejahteraan spiritual maka
kita tidak akan bisa hidup bahagia. Sebagai contoh ada orang yang memiliki
banyak harta namun ia tidak pernah merasa puas dan cukup, ini ada tanda-tanda
orang tersebut sipiritualnya tidak sehat atau tidak Sejahtera,” ujarnya.
“Anggota PKK ke depan tidak hanya
dikenal di masyarakat ahli dan pandai memasak, menjahit, berkebun saja, akan
tetapi kita harus menjadi sosok yang multitalenta dan menguasai banyak keahlian
atau skill termasuk di bidang keagamaan dalam hal ini adalah fardhu kifayah
atau penyelenggaraan jenazah. Untuk bidang keagamaan ibu-ibu juga harus bisa
tampil di masyarakat dan paling tidak untuk keluarga sendiri jika ada yang
meninggal kita adalah orang yang paling utama untuk menyelenggarakan
jenazahnya, mulai dari memandikan, mengkafani dan menyolatkan”, jelas Ramli.
Selanjutnya pemaparan materi fardhu
kifayah secara lengkap dengan pemahaman fiqih seputar jenazah dikupas tuntas
oleh Kepala KUA yang pernah menyabet KUA Tarbaik tingkat Provinsi Kep. Riau
pada tahun 2019 silam.
Pembahasan tentang fardhu kifayah
terhadap jenazah atau orang yang telah meninggal dunia tidak lepas dari empat
hal yaitu, memandikan, mengkafani, menyolatkan dan menguburkan. Untuk wanita
biasanya tidak sampai kepada proses menguburkan, karena itu biasa dilakukan
oleh kaum laki-laki. Masih kerap dijumpai di masyarakat banyak kaum ibu yang
enggan untuk ikut aktif melaksanakan fardhu kifayah termasuk menyolatkan
jenazah. Padahal salat terhadap jenazah adalah sangat mudah yaitu hanya empat
kali takbir dengan membaca Alfatihah pada takbir pertama, membaca sholawat
takbir kedua, membaca doa untuk mayat takbir ketiga dan membaca doa untuk kaum
muslimin pada takbir keempat. Pelaksanaan salatnya tidak memakai ruku dan sujud
sebagaimana salat pada umumnya. Diharapkan ke depannya anggota PKK di setiap
desa dapat berperan aktif dalam penyelenggaraan fardhu kifayah tersebut.
Kegiatan pembinaan fardhu kifayah
berjalan dengan lancar dan sukses, para peserta dengan semangat dan antusias
mengikuti pemaparan demi pemaparan. Banyak pengalaman dan pertanyaan yang
diajukan oleh peserta pembinaan yang semuanya tuntas terjawab. Kegiatan
diakhiri dengan pembacaan doa, penyerahan baju seragam olah raga untuk semua
anggota PKK dan penyerahan sertifikat atau piagam dari TPKK Kecamatan sebagai
penghargaan atas partisipasi dan kehadiran para peserta.
Kontri: Ramli