MIN 1 Bintan Fasilitasi Puskesmas Sosialisasi BIAN untuk Siswa yang Belum Divaksinasi
(Kemenag
Bintan) - Kamis (4/8/2022), MIN 1 Bintan memfasilitasi UPTD Puskesmas Berakit
Kecamatan Teluk Sebong untuk menyosialisasikan kembali BIAN (Bulan Imunisasi
Nasional). Kegiatan ini ditujukan untuk siswa-siswi yang belum mendapatkan
vaksinasi dari program BIAN di MIN 1 Bintan. Untuk diketahui, bulan Mei lalu siswa-siswi
MIN 1 Bintan telah mengikuti vaksinasi campak dan rubella program BIAN.
Tim Puskesmas Berakit yang hadir saat itu adalah Zulyadi (Plt. Kepala Puskesmas) dan tim medis Heri Novid, Riyanti, dan Dita Andhana. Sosialisasi BIAN dilaksanakan di Ruang Aula MIN 1 Bintan selama 1 jam dimulai dari pukul 09.00 s.d. 10.15 WIB. Hadir pada saat itu sebagai peserta kegiatan yaitu orang tua/wali murid MIN 1 Bintan.
Di awal Pembukaan acara, Zulyadi selaku Plt. Kepala Puskesmas Berakit menjelaskan jika masih banyak yang beranggapan bahwa Imunisasi BIAN ini adalah program baru, nyatanya BIAN ini merupakan program posyandu yang sejak lama sudah dijalankan. “Vaksin yang digunakan juga adalah vaksin yang biasanya digunakan oleh pihak Posyandu. Untuk Imunisasi ini diberikan kepada anak usia 0-15 Tahun,” tutur Zulyadi.
Zulyadi menambahkan, jika anak yang tidak mau mengikuti imunisasi BIAN maka tidak ada paksaan. Akan tetapi yang diharapkan adalah peningkatan kesadaran dan juga keinginan dari orang tua atau siswa sendiri untuk imunisasi.
Dita selaku narasumber dari Puskesmas menyampaikan imunisasi ini diberikan agar anak terhindar dari penyakit campak dan rubella. Ciri-ciri dari gejala campak ini berupa mata merah, demam, serta batuk. Imunisasi rubella juga terdapat efek samping di antaranya demam dan juga muncul ruam merah di sekitar area badan. “Biasanya gejala tersebut akan hilang setelah 2-3 hari lamanya" ujarnya .
Sebagai informasi, tujuan diadakannya sosialisasi BIAN ini karena tingkat persentase imunisasi yang ada di Kabupaten Bintan belum mencapai target. Di Desa Berakit hanya mencapai target 84%. Sedangkan target yang dibutuhkan adalah 95%.
Ridwan selaku kepala madrasah juga menyampaikan bahwa lebih baik mencegah dari pada mengobati, apalagi didapatkan secara gratis dari pemerintah. “Saya berharap semoga kegiatan sosialisasi ini bermanfaat menambah wawasan akan pentingnya Imunisasi (BIAN) sejak dini, dan persentase peserta BIAN di Desa Berakit bertambah,” harapnya. (yani/NJ/AP)