Berita

MIS Sabilul Muhtadin Laksanakan Agenda Tahunan Wisata Religi

Berita

MIS Sabilul Muhtadin Laksanakan Agenda Tahunan Wisata Religi

 

Kemenag Bintan (Humas)_Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Sabilul Muhtadin melaksanakan agenda tahunan berupa wisata religi. Wisata religi dilaksanakan oleh siswa-siswi MIS Sabilul Muhtadin setiap angkatan saat kelas 5. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengunjungi Pulau Penyengat pada Minggu, 18 Juni 2023.

 

Kegiatan dimulai dengan membaca doa bersama dan penyampaian arahan dari Kepala MIS Sabilul Muhtadin di halaman MIS Sabilul Muhtadin sebelum keberangkatan. Doa dipimpin langsung oleh Wiyono, selaku Kepala MIS Sabilul Muhtadin.

 

"Alhamdulillah, hari ini kita dapat merealisasikan agenda tahunan kita yaitu wisata religi dengan mengunjungi Pulau Penyengat sebagai bentuk pengenalan sejarah luluhur Kesultanan yang ada di Kepulauan Riau", ucap Wiyono.

 

Selanjutnya, Wiyono juga menambahkan kepada seluruh siswa-siswi untuk mengikuti arahan para guru pembimbing dengan baik dan menjaga sikap saat di perjalanan bahkan di tempat tujuan.

 

Usai doa bersama dan penyampaian arahan, seluruh siswa-siswi bersama seluruh guru pembimbing berangkat menuju Pulau Penyengat dengan menggunakan kendaraan telah tersedia.

 

Rombongan kegiatan wisata religi sampai di penyebrangan Pulau Penyengat pada pukul 09.30 Wib. Selanjutnya, seluruh rombongan segera menyeberang dan sampai di Pulau Penyengat sekitar pukul 10.00 Wib.

 

Saat tiba di Pulau Penyengat, rombongan langsung berfoto bersama di depan Masjid Raya Sultan Riau Penyengat. Setelah itu, seluruh rombongan menyimak penjelasan mengenai Pulau Penyengat yang disampaikan langsung oleh Tengku Muhammad Fuad, selaku cicit saudara dari Sultan Abdurrahman.

 

"Pulau Penyengat ini adalah Ibunda Nusantara. Disinilah tempat berkumpulnya cendikiawan Melayu. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sebenarnya Pulau Penyengat ini hadiah untuk Engku Puteri, tetapi bukanlah emas kawin untuknya", jelasnya.

 

Tengku Muhammad Fuad juga menyampaikan bahwa sang penguasa itu adalah Sultan, bukanlah Raja. Karena Raja itu hanya sebuah gelar. Selain itu, Fuad juga menjelaskan mengenai pengertian Melayu.

 

"Melayu adalah patuh, tunduk, dan takluk kepada yang satu, yaitu Allah SWT. Dan Melayu itu terdiri dari 4 huruf yaitu mim, lam, ya, dan wau. Dari keempat huruf tersebut dilambangkan seperti sebuah perahu", tambahnya saat menjelaskan mengenai istilah Melayu.

 

Usai mendengarkan penjelasan mengenai Pulau Penyengat dan Melayu. Seluruh rombongan melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi Makam Raja Ali Haji, Makam Raja Hamidah, dan makam para pahlawan lainnya. Selanjutnya rombongan berkunjung ke Balai Adat, lalu kembali ke Masjid Raya untuk melaksanakan salat Dzuhur berjamaah dan makan siang bersama.

 

Setelah istirahat, rombongan melanjutkan berkunjung ke lokasi Benteng Bukit Kursi Pulau Penyengat. Selanjutnya, kembali ke Masjid Raya untuk melaksanakan salat Ashar.

 

Setelah itu, rombongan melanjutkan ke pelabuhan penyebrangan untuk kembali ke Kota Tanjungpinang pada pukul 17.00 Wib. Kegiatan berjalan dengan lancar dan cuaca yang sangat mendukung. Seluruh siswa-siswi dan guru pembimbing mengikuti kegiatan dengan bahagia.

 

Lili Muslimah

Bagikan Postingan Ini:
© . Tim IT Diskominfo Kabupaten Bintan