NGOPI Kemenag Bintan Bahas Tamsil Kebaikan Mahluk-Mahluk Allah
(Kemenag Bintan) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan menggelar kegiatan rutin NGOPI (Ngobrol Perkara Iman dan Islam) pada Jumat (4/1/22). Kegiatan yang telah dilaksanakan selama 3 tahun setiap Jumat pagi pukul 07:30—08:00 WIB ini kembali diisi oleh Kasi PD- Pontren (Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren), H. Rostam Efendi yang menguasai kitab kuning.
Pada materi ketiga di kegiatan NGOPI ketiga kali nya berturut-turut sebagai pentausiah, Rostam masih membahas tentang binatang yang tercatat di Al-Qur’an sebagai mahluk-mahluk Allah yang mengajarkan tamsil (cerita/perumpamaan/ajaran) kebaikan. Pembahasan ini adalah tindak lanjut dari 2 materi sebelumnya yang mengupas tentang gajah pada Surah Al-Fiil.
“Di dalam Al-Qur’an ternyata Allah tidak hanya menyebut tentang manusia, jin, malaikat, iblis, dan setan. Tetapi kita juga punya partner di kehidupan ini yaitu mahluk-mahluk Allah lainnya seperti binatang dan tumbuhan,” kata Rostam di Aula Kantor Kemenag Bintan.
“Di antara nya mahluknya yang paling kecil disebutkan adalah semut, namlu, dalam Surah An Naml. Mahluk selanjutnya adalah lebah, nahlu, yang diceritakan dalam Surah An-Nahl. Dan mahluk lainnya yang diceritakan di dalam Al-Qur’an sesuai urutan ukuran fisik adalah laba-laba, burung, anjing, keledai, sapi, unta, gajah, dan paus. Mereka mempunyai tamsil kebaikan sendiri-sendiri,” terang Rostam.
“Banyak iktibar/pengajaran dari binatang tersebut yang dapat kita ambil hikmahnya. Misalnya semut, semut juga dihormati oleh Nabi Sulaiman ketika mendengar mereka takut diinjak oleh tentara nya. Sedangkan lebah adalah binatang yang memasukkan hal yang wangi ke dalam tubuhnya (sari bunga) dan mengeluarkan yang lebih wangi dan bermanfaat lagi yaitu madu. Madu ini istimewa karena menjadi obat untuk segala penyakit selain pikun dan mati,” ungkapnya.
“Dari lebah ini kita bisa mengambil hikmah bahwa yang membedakan manusia dari mahluk lainnya adalah mengeluarkan hal-hal yang bermanfaat yaitu ilmu dan kebenaran. Allah lebihkan kita dibandingkan mahluk lain, kita punya potensi untuk mencari ilmu dan kebenaran yang jika dimanfaatkan (untuk kebaikan) maka lebihlah nilai kita dibanding dengan yang lain. Sebagaimana hal nya lebah yang tidak pernah memakan ranting yang dihinggapi nya, namun di mana pun ia hinggap maka sekitarnya mendapat manfaat,” jelasnya.
Rostam juga menjelaskan tentang tamsil kebaikan dari binatang anjing. Surah Al-Kahfi menjadi bukti dan cerita bahwa anjing adalah mahluk yang setia yang menunggu tuannya selama 300 tahun. “Meskipun anjing dipandang najis tetapi ia juga memiliki kebaikan, artinya apa, biarlah kita tidak terlalu mulia di pandangan orang asal kita mulia di hadapan Allah jika setiap pada kebenaran,” pungkasnya. (AP)