NGOPI Kemenag Bintan Kiai Rostam Bahas Amalan yang Ringan Dilakukan
(Kemenag
Bintan) – Jumat (25/3/2022), kegiatan rutin Jumat pagi yaitu NGOPI (Ngobrol
Perkara Iman dan Islam) di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan
kembali dilaksanakan. Menjelang bulan suci Ramadan 1443 H, H. Rostam Efendi
selaku pengisi tetap kegiatan NGOPI membahas amalan-amalan dalam Islam yang
mudah/ringan dilakukan.
Mengawali tausiahnya, Rostam mengatakan ajaran Islam itu tidak usah dibayangkan yang berat dan serius atau untuk memahaminya memerlukan ilmu tingkat tinggi. “Agama yang kita semua yakini ini mengajak kita untuk merenungi peristiwa yang sehari-hari selalu ditemukan, contohnya makanan/minuman, senyuman, teguran, atau mungkin berbicara tentang sampah di lingkungan sekitar,” kata Rostam yang juga merupakan Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren tersebut.
“Maknanya adalah kita bisa menggapai rida Allah setiap saat dengan modal yang seringan-ringannya,” lanjutnya.
“Contoh dalam sebuah Hadis disebutkan bahwa Allah Swt sungguh benar-benar rida kalau ada orang makan barang sesuap lalu memuji Allah dan minum barang seteguk lalu memuji Allah atas makanan dan minuman yang dianugerahkannya itu,” terangnya.
Oleh karena itu, Rostam menyampaikan maka jangan lah heran kalau dari mulai surah Al-Baqarah sampai surah dengan ayat-ayat pendek di juz 30 akan ditemukan pembicaraan tentang anugerah makanan dan izin Allah Swt untuk manusia mengonsumsi apa yang direzekikannya itu.
“Misal di surah ‘Abasa, Allah meminta manusia untuk memperhatikan makanannya. Maka pikirkan dan renungkan nasimu, lontongmu, atau roti canai mu itu. Apakah sekonyong-konyong tersaji di piring mu atau ada proses yang tak sanggup kamu lakukan dan hanya disanggupi Tuhanmu. Allah berfirman "fal yanduril insanu ila thoamihi" (hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya),” urai Rostam.
Maka Allah paparkan proses pembuatan roti canai itu, ucap Rostam mencontohkan sesuai isi ayat tersebut. Pertama, Allah turunkan air yang lebat dari langit (hujan atau sejenisnya), kedua, dengan sebab hujan itu lalu dibelah tanah sehingga menjadi gembur dan subur, ketiga, kemudian Allah tumbuhkan dari dalam tanah itu biji-bijian seperti padi, gandum, dan sejenisnya.
“Juga ada anggur dan sayuran, zaitun dan kurma, pohon-pohon yang rindang, serta buah-buahan seperti kelapa dan rumput,” jelas Rostam menjabarkan isi surat ‘Aabasa ayat 24 sampai 32.
“Dari tumbuhan itu baru manusia berkreasi padi menjadi nasi, menjadi lontong dan sebagainya. Artinya untuk menemukan Allah dan keagunganNya, untuk meraih pahala dan ridanya tak usah jauh-jauh, semua yang ada di sekitar kita bisa jadi jembatan untuk sampai kepadaNya,” imbuhnya.
Bahkan ditambahkannya, dalam satu Hadis menyebutkan, dengan senyum saja kamu bisa panen pahala. Senyum itu modalnya tidak harus kita beli karena Allah telah memfasilitasi semuanya. Mulai dari mulutnya, mukanya, matanya, bibirnya, giginya, tinggal manusia nya mau atau tidak?
“Tak usah dulu cerita bagaimana Islam mengatur negara, mari kita cerita yang ringan-ringan saja dulu semisal dengan senyum,” ujarnya.
Menutup tausiahnya, Rostam mengatakan untuk mengakhiri aktivitas atau amalan-amalan ringan tersebut dengan ucapan hamdalah agar nilainya sama dengan melaksanakan ibadah salat. Semua yang dikonsumsi manusia mula nya dimulai dari anugerah Allah dari langit dan bumi.
Dalam pengarahannya, Kakankemenag Bintan H. Erman Zaruddin, berharap kegiatan NGOPI ini jangan sampai hilang meski sudah 3 tahun berjalan. “Karena kita orang yang jarang mendengar ceramah seperti ini, dengan rajin mendengar ceramah maka hati menjadi tidak mudah dirasuki setan, iman itu harus dipupuk,” pesannya. (AP)