NGOPI MTs Tambelan Bahas Pemuda Islam Sebagai Generasi Penerus Bangsa dan Agama
(Kemenag
Bintan) - Jumat (18/3/2022), MTs Tambelan mendapatkan kunjungan silaturahmi
dari H. Hanafi Ekra, selaku Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau. Kedatangannya ke MTs Tambelan juga
dimanfaatkan untuk menyampaikan tausiah pada kegiatan NGOPI (Ngobrol Perkara
Iman dan Islam) di hadapan peserta didik MTs Tambelan.
Mengawali tausiah singkat nya, Hanafi Ekra menyampaikan kepada para siswa-sisqi MTs Tambelan bahwa pemuda Islam adalah calon generasi penerus bangsa Indonesia dan agama. Ia menegaskan, baik tidaknya bangsa dan agama sangat bergantung kondisi pemuda nya.
“Jika generasi muda hari ini berkualitas dan bermutu baik keilmuan dan akhlaknya, maka majulah bangsa dan agama nya tapi jika generasi nya rusak maka hancurlah bangsa dan agama,” kata Hanafi pada kegiatan rutin setiap Jumat pagi yang bertempat di Surau Al Ikhsan MTs Tambelan tersebut.
“Para pelajar Madrasah adalah bagian generasi pemuda Islam yang diharapkan berkualitas dan berilmu pengetahuan dan berakhlak mulia sebagai pencetus pundak kemajuan bangsa dan agama Islam,” terangnya.
Ia melanjutkan untuk mewujudkan sebuah generasi muda yang handal dan berkualitas maka pendidikan yang berkualitaslah jawabanya, karena dunia pendidikan khususnya madrasah merupakan wadah untuk mempersiapkan generasi muda kedepan dengan mengedepankan IPTEK dan akhlak.
“Generasi islami sebagai pembawa perubahan menjadi topik yang banyak diperbincangkan dewasa ini. Lalu, generasi islam seperti apa yang menjadi bagian dari perubahan,?” tanyanya kepada hadirin kegiatan NGOPI.
“Pemuda islami sebagai generasi penerus bangsa sudah sepantasnya menjadi agent of change, yaitu sebagai cadangan emas di masa yang akan datang. Membawa bangsa ini menjadi lebih baik, bersatu, makmur, demokratis, dan maju,” urainya.
Dikatakannya, generasi muda suatu umat atau bangsa menjadi tolok ukur nasib dan masa depan dari umat atau bangsa tersebut. Jika ingin melihat kekuatan dan ketahanan suatu umat dan bangsa, maka lihatlah dari kualitas generasi muda yang mereka miliki. Jika generasi muda mereka baik, maka pastilah kekuatan mereka juga baik dan sulit untuk dipengaruhi oleh ideologi atau pemikiran bangsa dan umat lainnya.
Namun sebaliknya, ia menambahkan jika generasi muda suatu bangsa atau umat buruk, maka dapat dipastikan mereka sangat rentan dengan kehancuran dan mudah untuk dipengaruhi oleh ideologi bangsa atau umat lain. Mau tidak mau mereka harus menghadapi kenyataan bahwasanya budaya dan peradaban barat tidak dapat dicegah lagi. Untuk itu, mereka harus memiliki benteng pertahanan yang lebih kuat ketimbang generasi pendahulu mereka. Mereka harus memutar otak mencari cara bertahan di tengah arus modernisasi ini dengan menyeleksi budaya barat yang masuk.
“Pemuda Islam tetap harus mengikuti perkembangan dunia dan bagaimana perubahan sosial yang terjadi, terutama bagaimana peran besar teknologi dan berbagai pemikiran modern telah merubah paradigma berpikir manusia,” tegasnya.
Hanafi menyebutkan, dalam setiap sejarah perubahan anak muda selalu mengambil peran penting di dalamnya. Pemuda selalu menjadi tonggak dalam perubahan yang memiliki beberapa karakterisik. Pertama, fisik yang kuat.
“Pemuda yang memiliki cita-cita tinggi dan mental baja akan membuat ia tak terkalahkan dan semangat yang tidak pernah mati, mereka rela bekerja keras siang dan malam tanpa mengenal lelah. Mereka berjuang agar dapat menjadi penggerak suatu perubahan karena itu yang saat ini indonesia butuhkan,” paparnya.
Karakteristik pemuda yang kedua adalah mereka memanfaatkan kesempatan emas. Kesempatan merupakan langkah awal yang menjadi penentu langkah besar selanjutnya. Para pemuda yang berani bertindak dan mengambil risiko dalam meraih suatu kesempatan emas tentunya menjadi ciri anak muda yang menjadi agent of change.
“Maka dari itu, kita sebagai generasi islami penerus bangsa yang membawa masa depan bangsa, harus dapat menyikapi adanya suatu perubahan dalam era yang semakin modern ini,” ujarnya.
“Ubah hidupmu dengan membentuk kebiasaan baru, sehingga kebiasaan baru akan mengubah dunia mu di masa depan tetapi tetap dengan selalu menaati perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya sehingga memang benar-benar baru akan bisa m menjadi pemuda Islam harapan bangsa dan negara,” pungkasnya.
Di akhir tausiah, Hanafi Ekra mengatakan sebuah kalimat motivasi kepada seluruh siswa/-siswi MTs Tambelan saat itu, Ia berpesan agar jangan pernah merasa malu untuk bersekolah di sekolah madrasah karena selain mendapatkan ilmu agama, mereka juga mendapatkan ilmu umum.
Sementara itu, salah satu siswa bernama Faihan Hidayatullah mengungkapkan dirinya merasa termotivasi dengan materi Kegiatan NGOPI yang diisi oleh Hanafi Ekra tersebut. Faihan mengatakan akan rajin belajar demi masa depan bangsa dan agama ke depan.
“Kami akan bersungguh-sungguh dalam belajar dan berkreasi sebagai bentuk tanggung jawab seorang pelajar agar bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa dan agama Islam nanti,” kata Faihan Hidayatullah salah satu siswa MTs Tambelan kelas VII. (ridha/AP)